Back

Seminar Literasi UNIDA Gontor Teguhkan Peran dalam Membangun Peradaban Islam

Seminar Nasional Literasi UNIDA Gontor Kampus C

UNIDA Gontor – Universitas Darussalam Gontor Kampus C kembali menunjukkan komitmennya sebagai Universitas Islam Terbaik dalam membangun pemikiran dan peradaban Islam melalui penguatan budaya literasi. Pada Kamis, 29 Mei 2025, Aula Pascasarjana UNIDA Gontor Kampus C menjadi saksi semangat intelektual dalam Seminar Nasional bertajuk “Penguatan Budaya Literasi di Pondok Pesantren dan Universitas Darussalam Gontor untuk Mewujudkan Pemikiran dan Peradaban Islam.”

Seminar Nasional Literasi UNIDA Gontor Kampus C

Kegiatan yang diprakarsai oleh Sekretaris DEMA Pascasarjana UNIDA Gontor ini menghadirkan delapan narasumber dari berbagai latar belakang akademik dan profesional. Seminar dibuka oleh Faris Alfi Fauzi, S.Ag., yang memperkenalkan Forum Pengembangan Potensi dan Wawasan Santri (FP2WS). Ia menekankan pentingnya budaya one day one page dan kajian Maghrib sebagai tradisi literasi di kalangan santri. “Menulislah setiap hari, walau hanya satu halaman,” ungkapnya, menekankan nilai konsistensi dalam membangun karakter intelektual.

Imam Masrudi Achmad, S.Th.I., mengangkat dimensi spiritual dari literasi melalui refleksi mendalam atas makna adzan. Ia menyampaikan bahwa adzan bukan hanya panggilan ibadah, tetapi juga seruan kesadaran ruhani yang menjadi pondasi berpikir dan bertindak. “Kita harus sadar bahwa hidup adalah milik Allah, dan literasi adalah jalan kembali kepada-Nya,” ujarnya penuh makna.

Pembicara lain, Agung Wijayanto, S.H., M.H., mengulas literasi ekonomi melalui potensi wirausaha umroh berbasis nilai Islam. Sementara itu, Ustadz Usamah Abdurrahman, S.H., M.A., mengulas karya The Lost Tools of Learning karya Dorothy Sayers, dan relevansinya dengan trivium klasik dalam sistem pendidikan Gontor.

Seminar Nasional Literasi UNIDA Gontor Kampus C

Diskusi semakin hidup saat Dr. Masruchin, Ahmad Rayhan, dan Ahmad Zia Hakim membedah tema-tema strategis seperti etika pemerintahan, integritas hukum, serta tantangan relasi agama dan teknologi. Dalam salah satu pernyataannya, Ahmad Zia Hakim mengajak mahasiswa untuk memiliki kegelisahan intelektual dan keberanian berpikir kritis.

Melalui kegiatan ini, UNIDA Gontor kembali meneguhkan perannya sebagai Universitas Islam Terbaik yang tidak hanya mendorong keunggulan akademik, tetapi juga membentuk generasi intelektual yang memiliki kepekaan spiritual dan kesadaran sosial. Seminar ini menjadi momentum penting untuk memperluas makna literasi sebagai fondasi membangun peradaban Islam yang unggul dan berkarakter.

Dengan berakhirnya seminar, para peserta pulang membawa semangat baru untuk terus menulis, membaca, dan berpikir demi masa depan umat dan dunia yang lebih beradab.

Redaksi: Syifa Auliya Hanifah

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit