UNIDA Gontor – Pembelajaran bahasa Arab di Indonesia telah lama menjadi bagian integral dari pendidikan Islam, khususnya di madrasah dan pesantren. Namun, di tengah perubahan zaman yang cepat, pendekatan dan metode pengajaran bahasa Arab perlu direvitalisasi agar lebih relevan dan efektif. Revitalisasi ini bukan hanya menyangkut kurikulum, tetapi juga mencakup strategi pengajaran, pelatihan guru, serta penggunaan media pembelajaran yang inovatif.
Selama ini, pembelajaran bahasa Arab di banyak lembaga pendidikan masih bersifat gramatikal dan tekstual. Fokus utamanya adalah pada hafalan kaidah nahwu dan sharaf, bukan pada penguasaan keterampilan berbahasa. Akibatnya, siswa mampu mengurai struktur kalimat tetapi kesulitan untuk berbicara atau menulis dalam bahasa Arab secara aktif. Hal ini menimbulkan kesenjangan antara teori dan praktik yang harus segera diatasi.
Pesantren sebagai lembaga tradisional memiliki peran besar dalam menjaga eksistensi bahasa Arab. Namun, tantangan yang dihadapi pesantren saat ini cukup kompleks, terutama dalam membangun sistem pembelajaran yang seimbang antara pendekatan tradisional dan modern. Untuk itu, pesantren perlu membuka diri terhadap inovasi metodologi agar pembelajaran bahasa Arab tidak sekadar rutinitas, tetapi mampu membentuk kompetensi nyata dalam berbahasa.
Sekolah-sekolah Islam dan madrasah pun menghadapi tantangan serupa. Sering kali, keterbatasan waktu pelajaran bahasa Arab menjadi kendala tersendiri. Padahal, bahasa Arab bukanlah mata pelajaran biasa, melainkan keterampilan yang membutuhkan latihan intensif. Maka perlu ada kebijakan yang mendukung peningkatan jam belajar bahasa Arab, sekaligus mengintegrasikannya dengan mata pelajaran lain, seperti PAI atau sejarah Islam.
Salah satu upaya revitalisasi yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat pendekatan komunikatif dalam pembelajaran. Bahasa Arab tidak cukup diajarkan sebagai objek studi, tetapi harus dihadirkan sebagai alat komunikasi dalam keseharian. Guru perlu membiasakan penggunaan bahasa Arab dalam interaksi di kelas, mulai dari salam, instruksi, hingga diskusi ringan. Hal ini akan menumbuhkan suasana lingkungan belajar yang mendukung.
Di era digital, pemanfaatan teknologi juga sangat penting. Banyak aplikasi, situs web, dan platform e-learning yang dapat membantu siswa belajar bahasa Arab secara interaktif. Video pembelajaran, kuis daring, dan forum diskusi online bisa menjadi alternatif menarik bagi generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi. Guru perlu dibekali dengan pelatihan TIK agar mampu memanfaatkan media ini secara maksimal.
Pelatihan guru menjadi kunci utama dari revitalisasi ini. Banyak guru bahasa Arab yang menguasai materi, tetapi kurang terampil dalam menyampaikan dengan cara yang menarik. Pelatihan berkala, workshop metodologi pengajaran, serta forum berbagi praktik baik antar guru dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kompetensi pedagogis para pendidik bahasa Arab.
Tidak kalah penting adalah peran kurikulum. Kurikulum yang adaptif dan berbasis kompetensi perlu disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa zaman sekarang. Kurikulum harus mencakup empat keterampilan utama: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Evaluasi pun harus mengukur kemampuan fungsional siswa dalam berbahasa Arab, bukan sekadar hafalan kaidah.
Selain itu, dukungan dari lembaga dan pemerintah sangat diperlukan. Program penguatan bahasa Arab seperti olimpiade, musabaqah, atau kemah bahasa dapat menjadi sarana stimulasi bagi siswa. Lembaga seperti Kemenag, kampus PTKIN, dan organisasi pendidikan Islam dapat berkolaborasi untuk menyediakan sumber daya yang memadai demi mendorong gerakan pembelajaran bahasa Arab secara nasional.
Dengan revitalisasi yang menyeluruh dan berkelanjutan, pembelajaran bahasa Arab di sekolah dan pesantren akan mampu mencetak generasi yang tidak hanya memahami bahasa Arab secara teoritis, tetapi juga mampu menggunakannya dalam kehidupan nyata. Inilah langkah konkret menuju kebangkitan peradaban Islam yang berakar dari kekuatan bahasa dan ilmu.
Redaksi: Dr. Rahmad Hidayat, Lc. M.A. (Dosen Magister Pendidikan Bahasa Arab UNIDA Gontor)