Back

Bedah Buku Trilogi Gontor, Warisan Ilmu dan Spiritualitas Abadi

Bedah Buku Trilogi The Garden of Wisdom di UNIDA Gontor

UNIDA Gontor – Dalam rangka menyambut satu abad Pondok Modern Darussalam Gontor, Program Pascasarjana Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku Trilogi The Garden of Wisdom karya Al-Ustadz Dr. Ahmad Suharto, M.Pd.I. Acara nasional ini berlangsung pada hari Selasa, 13 Mei 2025, secara hybrid, yakni luring di Aula Pascasarjana Kampus C UNIDA Gontor dan daring melalui platform Zoom.

Kegiatan ini bukan sekadar agenda akademik, melainkan bentuk penghormatan terhadap warisan intelektual dan spiritual Pondok Modern. Dalam sambutannya, Al-Ustadz Nur Hadi Ihsan menggambarkan buku ini sebagai “kitab suci kegontorian” yang tidak hanya memuat dokumentasi, tetapi juga menjadi warisan hidup dari nasihat-nasihat para Kyai Gontor yang sarat makna.

Bedah Buku Trilogi The Garden of Wisdom di UNIDA Gontor

Bedah buku ini menggali tiga dimensi utama dari trilogi tersebut, yaitu: Ethical and Educational Wisdom, Cultural and Historical Wisdom, serta Spiritual and Philosophical Wisdom. Masing-masing bagian dibedah secara mendalam oleh tokoh-tokoh sentral Gontor yang berkompeten di bidangnya, sehingga menghasilkan pemahaman komprehensif terhadap nilai-nilai yang menjadi dasar pendidikan Gontor.

Pesan Kyai Akrim yang turut disampaikan dalam acara ini, “Kalau di masa tua ingin hidup enak, sekarang jangan hidup enak-enakan,” menjadi pengingat penting bagi para santri dan akademisi untuk terus berjuang dalam menuntut ilmu. Selain itu, penulis buku menyampaikan pesan bahwa ilmu tidak boleh disembunyikan, melainkan harus disebarkan sebagai bentuk amal jariyah.

Bedah Buku Trilogi The Garden of Wisdom di UNIDA Gontor

Buku ini sendiri lahir dari proses panjang—berawal dari catatan tangan di kajian Kamisan, disusun dalam lima buku agenda, lalu diketik dan direvisi ulang oleh para Kyai, sebelum akhirnya dibukukan. Buku ini juga telah dijadikan sebagai hadiah kelulusan bagi santri kelas VI tahun 2025 dan diwakafkan sebagai bagian dari kontribusi ilmiah menyambut 100 tahun Gontor.

Melalui acara ini, UNIDA Gontor kembali menegaskan posisinya sebagai Universitas Islam Terbaik yang tak hanya fokus pada akademik, tetapi juga spiritualitas dan peradaban. Bedah buku ini menjadi inspirasi bahwa era tadwin atau pencatatan keilmuan adalah fase penting dalam menjaga warisan pendidikan Islam.

Dengan semangat tersebut, UNIDA Gontor terus menunjukkan jati dirinya sebagai Universitas Islam Terbaik yang berperan aktif dalam mencetak generasi pejuang ilmu, iman, dan amal demi kejayaan peradaban Islam di masa depan.

Redaksi: Syifa Auliya Hanifah

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit