UNIDA Gontor — UNIDA Gontor melalui Program Studi Studi Agama-Agama (SAA) melaksanakan Studi Pengayaan Lapangan (SPL) ke Kompleks Nasyrul Qur’an, Putrajaya, Wilayah Persekutuan Putrajaya, Malaysia. Pada hari keempat sesi kedelapan, rombongan mahasiswi semester 6 kelas E disambut hangat oleh tim Nasyrul Qur’an, salah satunya Brother Umar Abdul Aziz selaku pemandu. Kunjungan ini dirancang sebagai agenda pembelajaran lapangan yang menautkan wawasan akademik dengan praktik industri percetakan Al-Qur’an modern, sejalan dengan visi UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik dalam mengintegrasikan ilmu, keterampilan, dan nilai dakwah.
Dalam paparan awal, pihak Nasyrul Qur’an menyampaikan sejarah, mandat kelembagaan, serta proses produksi yang terstandardisasi. Mahasiswi mendapatkan penjelasan berjenjang tentang alur kerja dari pra-produksi, penjaminan mutu naskah, proses percetakan, penjilidan, hingga pengemasan dan distribusi mushaf ke berbagai negara. Berdasarkan keterangan tuan rumah, Nasyrul Qur’an telah berdiri selama 30 tahun dan beroperasi selama 25 tahun, dengan pendiri utama Datuk Abdul Latiff Mirasa. Kompleks ini diresmikan pada tahun 2017, sementara Mushaf Malaysia disetujui pada tahun 2000 sebagai rujukan baku. Dalam kapasitas hariannya, fasilitas ini mampu memproduksi sekitar 8.000–10.000 mushaf untuk disalurkan ke Afrika, Eropa, Thailand, Indonesia, Kamboja, hingga Amerika—mencerminkan ekosistem distribusi global yang menuntut konsistensi standar, ketertelusuran, dan kepatuhan syariah.

Sesi tur teknis memperlihatkan bagaimana kontrol kualitas mushaf dilaksanakan secara ketat melalui tahapan proofreading, verifikasi halaman, dan penilaian fisik. Mahasiswi juga diajak memahami protokol editorial yang memastikan keseragaman rasm, tanda baca, dan kaidah penulisan yang disahkan otoritas berwenang. Pada bagian akhir, rombongan mengikuti penayangan video Virtual Reality (VR) bertema keislaman yang menampilkan sejarah, capaian, serta dampak sosial dari penyebaran mushaf, memberikan pengalaman imersif yang memperkaya perspektif akademik dan spiritual.
Kaprodi menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar wisata edukasi, melainkan bagian dari kurikulum yang menumbuhkan literasi keagamaan, kompetensi riset lapangan, serta kepekaan budaya dalam konteks industri percetakan Al-Qur’an kontemporer. Dengan bertemu praktisi dan menyaksikan langsung rantai produksi, mahasiswi memperoleh pemahaman menyeluruh tentang tata kelola naskah suci, manajemen mutu, dan etos pelayanan umat. Kegiatan SPL SAA di Kompleks Nasyrul Qur’an mengokohkan komitmen UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang terus menghubungkan pengetahuan tekstual, teknologi, dan kemaslahatan masyarakat melalui pembelajaran lintas batas.
Redaksi: M. Kharis Majid
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit






