UNIDA Gontor – UNIDA Gontor kembali mendapatkan kesempatan untuk turut serta dalam ASEAN International Conference on Islamic Finance (AICIF) ke 12. Dengan tema yang diusung oleh AICIF pada tahun ini adalah “Islamic Finance for Sustainable Peace and Development: Challenges and Opportunities”. Kegiatan kali ini diadakan di Limketkai Luxe Hotel di Cagayan de Oro, Filipina. Dengan Mindanao State University (MSU) berperan sebagai tuan rumah.
AICIF sendiri adalah konferensi tahunan yang beranggotakan 7 Perguruan Tinggi dan 1 organisasi di Asia Tenggara. International Council of Islamic Finance Educators (ICIFE) sebagai organisasi yang menaungi dosen dan pengajar keuangan Islam internasional dan tujuh perguruan tinggi, yaitu: IIUM Malaysia, MSU Filipina, UNISSA Brunei Darussalam, UNIDA Gontor, UNISSULA Semarang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam pidato pembukaan rangkaian kegiatan AICIF, Presiden MSU Atty. Basari D. Mapupono menegaskan pentingnya dukungan negara negara Islam dan para kolega akademisi untuk pengembangan lembaga keuangan Islam di Filipina. Mapupono menyebutkan beberapa tantangan yang dihadapi masyarakat Muslim Filipina, di antaranya kondisi minoritas, rendahnya literasi keuangan syariah dan minimnya regulasi pemerintah pada Lembaga keuangan syariah. Meskipun demikian, keuangan syariah secara umum berkembang dan tumbuh pelan pelan di semua sektor. Termasuk SUKUK, yang telah berhasil diterbitkan oleh Bank Sentral pada bulan November 2023 yang lalu. Di samping itu, kajian tentang ekonomi Islam, mata kuliah ekonomi Islam mulai diajarkan di beberapa Fakultas yang ada di Perguruan Tinggi di Filipina.
Sebagai salah satu co-host di AICIF ke 12, UNIDA Gontor mengirim 8 karya ilmiah dari dosen-dosen di Prodi Ekonomi Islam (EI), Manajemen, dan Hukum Ekonomi Syariah (HES). Kemudian 5 karya ilmiah juga dipresentasikan oleh 5 mahasiswi di even ini.
Ini adalah sebuah partisipasi yang luar biasa dari civitas akademika UNIDA Gontor. Di tengah padatnya kegiatan di kampus, ada 4 dosen dan 5 mahasiswi yang hadir dan berpartisipasi aktif di kegiatan tahunan ini. Delegasi UNIDA Gontor dipimpin oleh Assoc. Prof. Dr. Setiawan bin Lahuri, Lc., M.A, Wakil Rektor II bidang SDM dan Pengembangan Institusi. Salah satu delegasi terpilih menjadi panelis dalam sesi plenary yaitu Assoc. Prof. Dr. Akhmad Affandi Mahfudz, M.A, CIF. Ustadz Affandi menyampaikan satu topik penting tentang model Sustainable Linked Sukuk untuk mempromosikan proyek green environment di Indonesia. Adapun 8 tulisan yang dipresentasikan oleh 4 dosen yang hadir di AICIF tahun ini adalah:
- Waqf Blended Finance as a Solution to Address the SDGs Financing Gap in Indonesia (Assoc. Prof. Dr. Setiawan bin Lahuri, Lc., M.A.).
- Analysis of the SEHATI (Free Halal Certificate) Program for MSEs in Indonesia in Review of Maqashid Sharia (Assoc. Prof. Dr. Setiawan bin Lahuri, Lc., M.A.).
- Regulating Cryptocurrency as an Asset in Indonesia: A Sharia Law Perspective (Assoc. Prof. Dr. Akhmad Affandi Mahfudz, M.A, CIF).
- The Impact of Green Banking Initiatives and ESG Disclosures on Sustainable Development Performance at Best Islamic Financial Institutions 2024 in Southeast Asia (Assoc. Prof. Dr. Akhmad Affandi Mahfudz, M.A, CIF).
- Artificial intelligence-based to examine consumer adoption of Islamic fintech lending: an extended Post- Acceptance Framework (M. Kurnia Rahman Abadi, Ph.D).
- Islamic charitable donation as an instrument policy for poverty reduction: is it effective for Indonesia? (M. Kurnia Rahman Abadi, Ph.D).
- Distribution of Zakat Al-Fitr during the Year: A Jurisprudential Study in the Muhammadiyah Zakat Institution Indonesia (Ahmad Muqorobin, Ph.D).
- Islamic Economic Success: Historical Review of Umar bin Abdul Aziz on Economic Reforms (Ahmad Muqorobin, Ph.D).
Sementara itu 5 tulisan yang dipresentasikan oleh 5 mahasiswi adalah:
- Opportunities and Challenges of Green Waqf Development by Indonesian Waqf Board and United Nations Development Program in Indonesia (Savira Maulida, HI, 6,)
- Islamic Charitable Donation as an Instrument Policy for Poverty Reduction: is it effective for Indonesia? (Azra Nawal Aulia, HI, 6)
- Analysis of Micro Business based on Waqf at Pesantren Gontor, Indonesia (Violin Ladies Aulia, EI, 2).
- Halal Industry: Global Trend and Its Implication on Economy Growth (Putri Ayu Rizqi Aulia, EI, 2).
- Analysis of Inflation, Gross Domestic Product and Islamicity Index to Foreign Direct Investment in Pakistan during 2015 – 2022 (Galuh Sekar Jagad, EI, 2).
Kegiatan AICIF ini berlangsung selama 2 hari, Senin – Selasa (18-19/11/2024). Kota Cagayan de Oro terletak di provinsi Misamis Oriental, Filipina. Kota ini dipilih menjadi host AICIF 2024 karena MSU memiliki 12 kampus di negara Filipina bagian selatan dan salah satu kampusnya ada di kota ini. AICIF kali ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai negara, termasuk negara Afrika dan Asia Tengah. Topik yang dibahas juga sangat beragam dan dari berbagai kalangan. Di antaranya akademisi, praktisi dan regulator.
Konferensi internasional kali ini dibagi menjadi 5 sesi utama: sesi pertama adalah Plenary Session, sesi kedua adalah Pararel Session. Pada hari kedua, sesi ke 3 adalah Plenary session dan sesi ke 4 ditutup dengan Plenary session. AICIF ke 12 ini ditutup dengan Plenary Session ke 5 yang diselenggarakan pada hari ini kedua.
Setelah Pararel Sesion hari pertama, ada pertemuan penting untuk seluruh Ketua Delegasi dan Presiden ICIFE. Pertemuan dipimpin langsung oleh Profesor Emeritus Dato’ Dr. Mohd Azmi Omar. Beliau adalah Presiden dan Chief Executive Officer INCEIF University di Malaysia. Dalam pertemuan yang sangat penting tersebut, seluruh delegasi menyampaikan terima kasih dan apresisasi yang tinggi kepada MSU sebagai tuan ruma pada tahun ini. Hadir mewakili MSU adalah Atty. Saadudin M. Alauya, Jr. Vice Chancellor for Administration and Finance. Hal utama yang dihasilkan oleh pertemuan ini adalah kesepatakan bersama berdasarkan musyawarah mufakat bahwa host AICIF tahun 2025 adalah UNIDA Gontor. Delegasi UNIDA Gontor secara resmi di awal pertemuan mengajukan permohonan untuk menjadi tuan rumah pada tahun 2025 berkenaan dengan kegiatan Peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor. Alhamdulillah semua anggota rapat sepakat bahwa UNIDA Gontor akan menjadi tuan rumah AICIF 2025.
Redaksi : Al Ustadz Assoc. Prof. Dr. Setiawan bin Lahuri, Lc., M.A.