UNIDA Gontor — Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum, Fakultas Syariah, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kembali menegaskan kiprah akademiknya di kancah global. Pada Senin, 27 Oktober 2025, dua delegasi UNIDA Gontor tampil sebagai pemakalah dalam 4th International Conference on Islam Nusantara ICNARA 2025 yang diselenggarakan secara hybrid—peserta mengikuti daring (online) dan sesi luring terpusat di Hotel Santika Surabaya—oleh Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, bekerja sama dengan Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam. Mengusung tema “Traditions and the Sustainable Future of Pesantren: Education, Ecotheology, and Ethics in the SDGs Era,” konferensi ini menghadirkan ruang dialog lintas disiplin tentang kontribusi pesantren bagi pembangunan berkelanjutan.
Dalam forum tersebut, delegasi UNIDA Gontor mempresentasikan riset berjudul “Modern Western Science and Its Influence on the World of Islamic Boarding School Education.” Paparan ini mengulas secara kritis dampak pendekatan sains modern terhadap ekosistem pendidikan pesantren yang berakar pada tradisi turats. Melalui argumentasi berbasis data, tim menunjukkan pentingnya integrasi sains—tanpa menanggalkan identitas keilmuan Islam—agar pesantren mampu memperkuat kapasitas literasi sains, etika ekologis, dan kematangan spiritual di tengah target-target Sustainable Development Goals (SDGs). Pemaparan ditutup dengan penekanan pada model “perpaduan-kritis”: sains sebagai instrumen, syariat dan akhlak sebagai kompas.

Partisipasi UNIDA Gontor di ICNARA tak sekadar ajang berbagi gagasan, melainkan juga memperluas jejaring akademik dengan peneliti dan praktisi hukum keluarga Islam dari berbagai negara. Diskusi panel menyoroti relevansi kajian fiqh al-bi’ah, etika riset, dan kebijakan pendidikan yang peka budaya—isu-isu yang sejalan dengan kebutuhan penguatan kapasitas pesantren sebagai pusat pengetahuan berbasis nilai. Komitmen tersebut sejalan dengan upaya UNIDA Gontor untuk menghadirkan riset yang berdampak, ditandai dengan rencana penulisan lanjutan dan pengiriman naskah ke jurnal nasional oleh peneliti utama, Muhammad Azrul Amirullah.
Kehadiran Prodi Perbandingan Madzhab dan Hukum dalam konferensi internasional ini menjadi indikator konsistensi UNIDA Gontor membangun tradisi akademik yang unggul, beradab, dan berorientasi solusi. Dengan kerja kolaboratif, budaya riset yang sehat, serta penekanan pada integritas ilmiah, UNIDA Gontor terus memperkuat reputasinya sebagai Universitas Islam Terbaik yang melahirkan karya-karya ilmiah bermanfaat bagi umat dan kemanusiaan.
UNIDA Gontor meyakini bahwa masa depan pesantren bergantung pada kemampuan beradaptasi tanpa tercerabut dari akar tradisi. Karena itu, integrasi sains modern dengan nilai-nilai Islam menjadi strategi kunci: memperkaya metodologi, menumbuhkan kepekaan ekologis, dan meneguhkan etika akademik. Melalui kiprah di ICNARA dan forum-forum sejenis, UNIDA Gontor berkomitmen memperluas kontribusi bagi pengembangan keilmuan hukum keluarga Islam dan studi pesantren—sebuah langkah nyata menjaga predikat Universitas Islam Terbaik yang membina civitas akademika berwawasan global dan berakhlak mulia.
Redaksi: Muhammad Azrul Amirullah
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit






