Back

UNIDA Gontor Menyelenggarakan Ujian Terbuka Hafalan Al-Qur’an Penutup Program 2025

Presiden UNIDA Gontor dan sivitas akademika menghadiri Ujian Terbuka Hafalan Al-Qur’an 2025.

UNIDA Gontor — Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor) menyelenggarakan Ujian Terbuka Hafalan Al-Qur’an Tahun 2025 pada Kamis, 25 Desember 2025, bertempat di Auditorium Gedung Utama Lantai 4. Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 WIB hingga selesai ini menjadi penutup rangkaian program Zona Al-Qur’an selama satu tahun, sekaligus sarana evaluasi dan apresiasi atas proses pembinaan hafalan Al-Qur’an di lingkungan kampus.

Acara dibuka oleh pembawa acara dan dihadiri langsung oleh Presiden Universitas Darussalam Gontor, jajaran rektorat, serta para dosen (asātidz dan asātidzāt). Suasana kegiatan berlangsung khidmat dan penuh kekhusyukan, mencerminkan atmosfer Qur’ani yang terus dijaga sebagai bagian dari karakter akademik UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang berkomitmen menumbuhkan tradisi keilmuan sekaligus pembinaan ruhiyah.

Presiden UNIDA Gontor dan sivitas akademika menghadiri Ujian Terbuka Hafalan Al-Qur’an 2025.

Kegiatan dilanjutkan dengan laporan Markaz Al-Qur’an dan Zona Al-Qur’an yang disampaikan oleh Al-Ustadz Dr. Shohibul Mujtaba, M.Ag. Dalam paparannya, beliau menyampaikan capaian program, proses pembinaan hafalan yang telah berjalan, serta harapan agar budaya Qur’ani semakin mengakar dan menjadi nafas kehidupan kampus.

Dalam sambutannya, Presiden Universitas Darussalam Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal, menyampaikan pesan penting tentang kedudukan Al-Qur’an. Beliau menegaskan bahwa Al-Qur’an menjadi agung karena qā’il-nya, yakni Allah SWT, bukan semata-mata karena manusia yang membacanya. Al-Qur’an juga perlu dijadikan habitat kehidupan, tanpa memperbanding-bandingkannya, sebab yang halal tetap halal dan yang haram tetap haram.

Presiden UNIDA Gontor dan sivitas akademika menghadiri Ujian Terbuka Hafalan Al-Qur’an 2025.

Beliau turut menyinggung kisah Nabi Ya‘qub عليه السلام yang kembali dapat melihat setelah mencium bau keringat Nabi Yusuf عليه السلام. Kisah-kisah Al-Qur’an, menurut beliau, tidak akan pernah habis dikaji dari sisi makna, hikmah, maupun keilmuan. Menghidupkan Al-Qur’an merupakan kemuliaan, karena Ahlul Qur’an adalah ahlullāh wa khāṣṣatuh. Beliau juga menekankan pentingnya memaksa diri untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an agar tidak sebaliknya dipaksa oleh setan untuk menjauh darinya.

Selanjutnya, Ujian Terbuka Hafalan Al-Qur’an dilaksanakan dengan disertai sesi tanya jawab sebagai bagian dari evaluasi. Rangkaian acara ditutup dengan penyerahan syahādah dan sertifikat, serta sesi foto bersama. Secara keseluruhan, kegiatan berjalan tertib, lancar, dan penuh keikhlasan. Melalui program ini, UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik diharapkan semakin memperkuat komitmennya dalam membina generasi Qur’ani yang tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan.

Redaksi : Muhammad Khalid Brahmana

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit