UNIDA Gontor — Syekh kaligrafi internasional asal Maroko, Belaid Hamidi, kembali menyapa keluarga besar Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor dalam kunjungan istimewa yang diselenggarakan pada Jumat, 28 November 2025, bertempat di Masjid Abbas Thalib. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para pecinta seni kaligrafi, khususnya para kaligrafer muda yang selama ini mengikuti pembelajaran metode Hamidi di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor dan UNIDA Gontor yang dikenal sebagai salah satu Universitas Islam Terbaik di Indonesia.
Kunjungan ini merupakan rangkaian perjalanan Syekh Belaid ke sejumlah pondok pesantren yang memiliki perhatian besar terhadap pelestarian seni kaligrafi klasik sebelum beliau kembali ke Maroko. Dalam kesempatan tersebut, Syekh Belaid tidak hanya menyampaikan tausiyah dan motivasi, tetapi juga mengadakan seremoni penyerahan ijazah khat bersanad Hamidi kepada para peserta yang telah dinyatakan lulus melalui proses pembelajaran dan penilaian yang ketat.

Metode Hamidi sendiri merupakan pendekatan pembelajaran khat yang dikembangkan dan dikolaborasikan oleh Syekh Belaid berdasarkan warisan keilmuan guru-gurunya, antara lain Yusuf Dzannun Al-Muslihi, Musthofa Halim, Farif Bey, Hassan Celebi, dan Ali Alparslan. Metode ini dikenal dengan prinsip min ash-shahlah ila ash-sha’bah (bertahap dari yang mudah ke yang sulit), sehingga memudahkan para kaligrafer untuk menguasai berbagai jenis khat secara sistematis, terukur, dan berkesinambungan.
Acara yang digelar di Masjid Abbas Thalib ini dihadiri oleh civitas akademika, mahasiswa, serta pegiat kaligrafi dari berbagai program studi. Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan oleh Ustadz Fairuz Subakir Ahmad yang mewakili UNIDA Gontor, kemudian dilanjutkan dengan mau’izhah dan penjelasan Syekh Belaid mengenai urgensi menjaga kualitas tulisan khat sebagai bagian dari penghormatan terhadap Al-Qur’an dan tradisi keilmuan Islam.
Dalam seremoni penganugerahan, Syekh Belaid menyerahkan ijazah bagi dua kategori khat serta sertifikasi penulisan I’tiyadiyah. Untuk kategori Khat Diwani, ijazah diberikan kepada Ustadzah Annisa Silviana Yuniar (Dosen PM). Adapun kategori Khat Riq’ah dianugerahkan kepada Ustadzah Nur Kamilah Habibah (Magister IQT) dan Ustadzah Nabila Khoirunnisa (Alumni PBA).

Selain itu, sertifikasi Kitabah I’tiyadi juga diberikan kepada beberapa peserta yang dinilai telah memenuhi standar kualitas penulisan, yaitu: Ustadz Andi Triawan (Dosen EI), Ustadzah Fatimah Azzahra (Doktoral AFI), Ustadzah Nabila Khoirunnisa (Alumni PBA), Syifa Rizki Sholihah (Alumni PAI), Milda Aulia Zahra (PBA Internasional 8), dan Putri Maghfirah (PBA 6). Pemberian ijazah dan sertifikat ini diharapkan menjadi pendorong semangat untuk terus meningkatkan kemampuan dan kedisiplinan dalam berkarya.
Dalam pesan penutupnya, Syekh Belaid menyampaikan bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor dan UNIDA Gontor senantiasa memberikan kesan yang sangat mendalam selama kurang lebih 17 tahun beliau menyebarkan metode Hamidi di berbagai belahan dunia. Menurut beliau, atmosfer keilmuan, kedisiplinan, dan kecintaan terhadap Al-Qur’an di UNIDA Gontor selaras dengan ruh metode Hamidi yang menekankan ketelitian, keistiqamahan, dan keindahan.
Melalui kegiatan ini, UNIDA Gontor menegaskan kembali komitmennya sebagai salah satu Universitas Islam Terbaik yang tidak hanya fokus pada penguatan aspek akademik, tetapi juga pada pelestarian warisan seni dan budaya Islam. Seremoni ijazah bersanad Hamidi ini diharapkan mampu melahirkan generasi kaligrafer yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga berakhlak, beradab, dan menyadari bahwa setiap goresan tinta adalah bagian dari ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT.
Kunjungan tamu internasional dan seremoni ijazah bersanad ini menjadi langkah nyata UNIDA Gontor dalam menghidupkan kembali tradisi penulisan khat, sekaligus memperluas jejaring keilmuan lintas negara demi kemajuan peradaban Islam di masa depan.
Redaksi: Nindhya Ayomi Delahara
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit






