UNIDA Gontor — Sebanyak 38 mahasiswi Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) semester 2 kelas CG melaksanakan Studi Akademik (SA) ke Yayasan Griya Qur’an Difabel, Malang, Jawa Timur, pada Jumat, 31 Oktober 2025, didampingi oleh tiga dosen pembimbing: Rochmad, M.A., Ph.D., Fahmi Akhyar Al Farabi, M.Ag., dan Haila Fardyatullail, M.Ag. Kegiatan yang mengusung tema “Strategi Inklusi Pendidikan Al-Qur’an untuk Penyandang Difabel” ini menjadi ruang belajar langsung tentang bagaimana akses pendidikan Qur’ani dirancang setara, adaptif, dan ramah bagi semua, termasuk penyandang difabel.
Sebagai narasumber utama, Ustadz Try Febri Khoirun Nidhom, S.Pd., Ketua Yayasan Griya Qur’an Difabel, memaparkan perjalanan pribadi sebagai penyandang tunanetra yang terus berupaya mendekatkan diri kepada Al-Qur’an. Dari pengalaman tersebut lahir visi “Mencetak Generasi Emas Difabel Qur’ani” yang diwujudkan melalui sistem pembelajaran adaptif. Bagi penyandang tunanetra, yayasan memfasilitasi Al-Qur’an Braille dan metode dengar–hafal (audio-based memorization); sedangkan bagi penyandang tunarungu, pembelajaran dilakukan melalui kelas berbahasa isyarat Qur’ani. Pendekatan ini memastikan setiap peserta didik memperoleh layanan yang relevan dengan kebutuhannya agar proses membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an berlangsung efektif.

Sesi tanya jawab berlangsung hangat dan interaktif. Para mahasiswi berdiskusi tentang konsep kesetaraan, tantangan pengajaran Qur’ani bagi difabel, serta strategi dakwah yang inklusif dan berempati. Diskusi menegaskan bahwa pendidikan Al-Qur’an bersifat universal dan terbuka bagi siapa pun, tanpa memandang keterbatasan fisik. Lebih dari sekadar kunjungan akademik, aktivitas ini menjadi wahana pembentukan empati, karakter, dan kepekaan sosial—sekaligus mengasah kemampuan mahasiswi untuk mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dengan tantangan sosial kontemporer.
Melalui Studi Akademik ini, IQT UNIDA Gontor menegaskan komitmen terhadap penyelenggaraan pendidikan yang teliti, beretika, serta relevan bagi kebutuhan umat. Kolaborasi dengan Yayasan Griya Qur’an Difabel membuka peluang riset dan pengabdian masyarakat lintas kampus pada tema pendidikan inklusif dan dakwah sosial. Kegiatan ini juga memperkuat positioning UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang konsisten melahirkan generasi Qur’ani berdaya, visioner, dan berakhlak. Harapannya, semangat inklusivitas yang dipelajari dapat diterapkan dalam ekosistem kampus dan memberi dampak nyata di tengah masyarakat—sejalan dengan peran Universitas Islam Terbaik dalam menghadirkan pendidikan Islam yang integratif dan transformatif.
Redaksi: Redaksi: Widiastuti dan Angelina Verdiyanti
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit






