Back

Studi Akademik UNIDA Gontor: Dakwah Lintas Budaya bersama Aya Sofiya

Mahasiswi SAA UNIDA Gontor mengikuti Studi Akademik di Ahlami Villa Batu bersama Muallaf Center Aya Sofiya; sesi pemaparan Prof. Dr. Menachem Ali dan diskusi interaktif tentang dakwah multikultural.

UNIDA Gontor — Mahasiswi Program Studi Studi Agama-Agama (SAA) kampus E Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor melaksanakan Studi Akademik, Selasa, 28 Oktober 2025, bertema “Memahami Realitas Dakwah Multikultural” di Ahlami Villa Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Kegiatan ini terselenggara melalui kolaborasi UNIDA Gontor dengan Muallaf Center Aya Sofiya sebagai mitra dalam pembinaan muallaf dan dialog lintas agama. Total 79 mahasiswi didampingi empat dosen pembimbing mengikuti rangkaian sesi secara tertib dan interaktif, sebagai bagian dari penguatan kompetensi akademik, etika, dan kepemimpinan dakwah di ruang sosial yang majemuk.

Sesi pertama dimulai pukul 08.30 WIB menghadirkan Prof. Dr. Menachem Ali—pakar studi perbandingan agama—serta Bapak Sugono, mantan penganut Hindu Jawi yang kini menjadi mualaf. Prof. Menachem Ali memaparkan bahwa Hindu di Jawa memiliki perbedaan mendasar dengan Hindu di India akibat proses akulturasi dan adaptasi budaya lokal. Ia juga menyinggung kedekatan linguistik Ibrani dan Arab sebagai sesama bahasa Semitik, yang membuka wawasan teologis tentang kesinambungan risalah para nabi. Sementara itu, Bapak Sugono membagikan perjalanan spiritualnya menemukan Islam melalui kajian serius terhadap ajaran agama dan bahasa. Diskusi berjalan dinamis; para peserta aktif bertanya tentang isu teologi, sejarah agama, dan implikasi praktis bagi strategi dakwah di masyarakat plural.

Mahasiswi SAA UNIDA Gontor mengikuti Studi Akademik di Ahlami Villa Batu bersama Muallaf Center Aya Sofiya; sesi pemaparan Prof. Dr. Menachem Ali dan diskusi interaktif tentang dakwah multikultural.

Selepas istirahat, shalat, dan makan siang, sesi kedua dimulai pukul 14.00 WIB bersama Al-Ustadz Ipung Atria dan Al-Ustadz Dr. H. Anwar Luthfi, M.Th., dari Muallaf Center Aya Sofiya. Ustadz Ipung Atria mengulas manajemen penanganan jenazah muallaf yang berpotensi dimakamkan secara non-Islam, menekankan pendekatan persuasif, empatik, serta kebijaksanaan agar hak keislaman tetap terjaga tanpa memicu konflik keluarga. Ustadz Anwar Luthfi kemudian memaparkan strategi berdialog dengan tokoh agama lain: keberhasilan bukan pada “menang debat”, tetapi pada akhlak, kesabaran, dan keilmuan yang menyentuh hati lawan bicara.

Kegiatan berakhir dengan refleksi akademik yang menegaskan pentingnya literasi lintas iman, sensitivitas budaya, serta kemampuan komunikasi yang beretika. Melalui Studi Akademik ini, mahasiswi SAA UNIDA Gontor memperoleh penguatan pengetahuan perbandingan agama, pemahaman linguistik keagamaan, dan keterampilan dakwah sosial yang relevan dengan konteks Indonesia yang majemuk. Seluruh rangkaian sejalan dengan visi UNIDA Gontor yang mengintegrasikan ilmu, adab, dan pengabdian masyarakat, serta komitmennya untuk terus menjadi rujukan Universitas Islam Terbaik dalam pengembangan keilmuan dan praktik dakwah yang rahmatan lil ‘alamin. Dengan pengalaman lapangan yang konkret, para peserta diharapkan tumbuh sebagai dai’ah berilmu, beradab, dan berdaya guna—citra yang konsisten dengan reputasi UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang melahirkan kader intelektual muslim berwawasan global.

Redaksi: Zakiya Ajmala

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit