UNIDA Gontor – Pada Rabu (11/12/2024), mahasiswi semester IV Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Kampus C mengadakan dua kegiatan studi akademik yang penuh makna. Acara ini bertujuan memperluas wawasan global sekaligus memperkuat pemahaman nilai-nilai Islam. Dengan bimbingan Al Ustadzah Dwi Ardiyanti, M.A., dan Al Ustadzah Marsha Niswah, S.Sos., kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi utama: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Jakarta Pusat, dan Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), Jakarta Selatan.
Studi di Perpusnas: Membuka Jendela Informasi Global
Kegiatan dimulai di Perpusnas, pusat informasi yang menjadi kebanggaan Indonesia, sejak pukul 08.00 WIB. Mahasiswi diajak menjelajahi museum sejarah Perpusnas yang menyajikan empat ruang utama: ruang aksara, pustaka, media, dan peristiwa membaca. Dalam sesi ini, para peserta memahami sejarah berdirinya Perpusnas pada tahun 1980, yang kini berkembang menjadi gedung megah 24 lantai dengan layanan informasi modern.
Peserta diperkenalkan dengan berbagai fasilitas digital seperti aplikasi iPusnas dan Bintang Pusnas Edu, yang memungkinkan akses mudah ke koleksi buku dan jurnal digital. Tidak hanya itu, mahasiswi juga mendaftar sebagai anggota Perpusnas untuk memanfaatkan layanan eksklusif di masa depan. Kegiatan ini memberi wawasan baru tentang pentingnya memanfaatkan teknologi informasi dalam mendukung studi akademik.
Kajian di INSISTS: Menelusuri Hakikat Keislaman dalam Era Globalisasi
Pada siang harinya, mahasiswi melanjutkan kunjungan ke INSISTS, lembaga pemikiran Islam yang didirikan oleh Prof. Hamid Fahmi Zarkasyi. Acara dibuka dengan pemutaran video dokumenter tentang perjalanan INSISTS, yang telah berdiri selama 21 tahun. Materi inti dibawakan oleh Dr. Henri Shalahuddin dengan tema “Menelusuri Hakikat LGBT: Fenomena Bangkitnya Kaum Nabi Luth.” Ia mengupas fenomena LGBT yang makin meluas di era modern, termasuk bahayanya terhadap nilai moral dan kesehatan masyarakat.
Sesi ini menekankan pentingnya kajian strategis untuk melawan narasi manipulatif yang sering diangkat dalam isu global. Dr. Henri juga mengingatkan bahwa fenomena ini tidak hanya menjadi ancaman spiritual, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian fisik dan psikis.
Kegiatan ditutup dengan motivasi dari Ibu Panges, perwakilan Bank Indonesia, yang mendorong mahasiswi untuk berkontribusi aktif dalam masyarakat tanpa melupakan tanggung jawab sebagai perempuan Muslim. Ia menekankan pentingnya pendidikan tinggi untuk membangun keluarga harmonis dan profesionalisme.
Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswi, memperkuat wawasan global sekaligus nilai-nilai keislaman sebagai bekal menghadapi tantangan masa depan.
Editor : Rifki Aulia