Back

Mahasiswi Agroteknologi UNIDA Gontor Studi Akademik di Kebun Plasma Nutfah Pisang Yogyakarta

Mahasiswi Agroteknologi UNIDA Gontor mengamati koleksi plasma nutfah pisang dan penjelasan teknis dari tim Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta di kebun percobaan.

UNIDA Gontor Program Studi Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menyelenggarakan kegiatan Studi Akademik ke Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta pada Kamis, 27 November 2025. Kunjungan ilmiah ini difokuskan pada eksplorasi kebun plasma nutfah pisang serta teknologi perbanyakan tanaman, sebagai upaya memperkuat wawasan dan kompetensi mahasiswi di bidang pertanian modern yang berkelanjutan. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud implementasi pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang terus dikembangkan UNIDA Gontor sebagai salah satu Universitas Islam Terbaik di Indonesia.

Kegiatan diikuti oleh 37 peserta yang terdiri atas dosen pendamping dan mahasiswi Program Studi Agroteknologi. Setibanya di lokasi, rombongan disambut hangat oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta yang secara resmi membuka kegiatan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan instansi pemerintah dalam membangun ekosistem pertanian berkelanjutan melalui riset, konservasi plasma nutfah, dan inovasi teknologi terapan yang mendukung ketahanan pangan nasional.

Mahasiswi Agroteknologi UNIDA Gontor mengamati koleksi plasma nutfah pisang dan penjelasan teknis dari tim Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta di kebun percobaan.

Selanjutnya, Kepala Program Studi Agroteknologi UNIDA Gontor menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan serta menegaskan bahwa studi akademik merupakan bagian integral dari kurikulum. Melalui kegiatan lapangan seperti ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami konsep pemuliaan tanaman, bioteknologi, dan konservasi sumber daya genetik secara teoritis, tetapi juga mampu melihat langsung penerapannya di lapangan. Hal ini sejalan dengan komitmen program studi untuk menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi dalam pembangunan pertanian nasional.

Agenda inti diisi dengan pemaparan teknis dari tim ahli Dinas Pertanian dan Pangan yang mencakup tiga topik utama, yaitu plasma nutfah pisang, budidaya pisang di lahan, serta perbanyakan melalui kultur jaringan. Pada sesi plasma nutfah, mahasiswi mendapatkan penjelasan mengenai keragaman genetik pisang lokal, karakter varietas unggul, serta urgensi pelestarian varietas lokal di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi lahan.

Mahasiswi Agroteknologi UNIDA Gontor mengamati koleksi plasma nutfah pisang dan penjelasan teknis dari tim Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta di kebun percobaan.

Pada sesi budidaya pisang di lahan, peserta mempelajari tahapan persiapan media tanam, pemilihan bibit, pengaturan jarak tanam, manajemen nutrisi, hingga strategi pengendalian hama dan penyakit. Sementara itu, sesi kultur jaringan memberikan pemahaman mendalam tentang tahapan sterilisasi, inisiasi, multiplikasi, perakaran, dan aklimatisasi bibit. Metode ini dipaparkan sebagai salah satu solusi efektif untuk menghasilkan bibit yang seragam, sehat, dan berkualitas tinggi.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung interaktif. Mahasiswi aktif mengajukan pertanyaan terkait peluang riset, pengembangan varietas unggul, dan penerapan teknologi kultur jaringan di lingkungan pesantren maupun masyarakat. Diskusi ini membuka wawasan baru tentang bagaimana ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dapat diintegrasikan dengan kebutuhan praktis di lapangan.

Melalui kunjungan ilmiah ini, Fakultas Sains dan Teknologi UNIDA Gontor kembali menegaskan komitmennya dalam melahirkan ilmuwan Muslim yang berkompeten, berintegritas, dan berwawasan global. Sebagai salah satu Universitas Islam Terbaik, UNIDA Gontor terus mendorong sinergi antara teori dan praktik, serta memperluas jejaring kerja sama dengan berbagai instansi untuk mendukung kegiatan penelitian, magang, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang pertanian berkelanjutan.

Redaksi: Ahmad Fa’iq Dzulfikar As’ad

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit