UNIDA Gontor – Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor terus memperkuat kualitas pembelajaran melalui revisi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) pada Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI). Revisi ini menekankan kolaborasi akademik antarperguruan tinggi, penguatan karakter, serta nilai-nilai kepesantrenan dalam proses pembelajaran. Sebagai implementasi kurikulum tersebut, diselenggarakan kegiatan Studi Pengayaan Lapangan (SPL) bagi mahasiswi Tadris Bahasa Inggris semester 4 kelas C3. Melalui SPL ini, mahasiswi diharapkan mampu menerapkan ilmu secara nyata, menguatkan kompetensi pedagogik, mengembangkan soft skills, menanamkan etika profesi, sekaligus mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
Kegiatan SPL dilaksanakan pada 28–30 Oktober 2025, bertepatan dengan hari Selasa hingga Kamis, dengan dua destinasi utama: Kampung Inggris Jogja (KIJ) dan Jogja English Training Center (JETC). Kedua lembaga ini dipilih untuk memperdalam penguasaan Bahasa Inggris, memperkenalkan metode pembelajaran kreatif bagi calon guru, serta membuka wawasan mahasiswi terhadap peluang studi lanjut ke luar negeri.
Kampung Inggris Jogja (KIJ) adalah lembaga kursus Bahasa Inggris yang berdiri sejak tahun 2000. Lembaga ini hadir untuk menyediakan lingkungan belajar Bahasa Inggris yang efektif dan komunikatif. Proses pembelajarannya ditopang oleh tutor-tutor yang telah diseleksi dengan ketat, baik dari sisi kemampuan bahasa maupun metode pengajaran. Setiap sesi belajar berlangsung selama 90 menit dan dibagi dalam beberapa jenis kelas, seperti speaking, listening, dan reading.
Peserta juga diajak mengikuti metode pembelajaran berbasis permainan edukatif, seperti teka-teki silang (TTS), cerdas cermat, dan sambung kalimat. Kelas disusun berdasarkan grade kemampuan peserta, sehingga mahasiswi ditempatkan sesuai tingkat penguasaan Bahasa Inggris masing-masing. Pendekatan ini membantu peserta lebih percaya diri dan aktif berkomunikasi.


Sebagai lingkungan berbahasa, KIJ menerapkan disiplin ketat dengan moto “Speak English or get out!”. Setiap pelanggaran penggunaan Bahasa Inggris akan diberikan konsekuensi edukatif, seperti mencari kosakata baru dan mempraktikkannya dalam percakapan sehari-hari. Bagi peserta yang tetap menggunakan bahasa yang tidak sesuai, terutama bahasa gaul (slang), tutor memberikan “rompi pelanggaran” sebagai penanda bahwa peserta tersebut perlu lebih disiplin dalam berbahasa. Sistem ini mendorong peserta untuk berani berbicara dan konsisten menggunakan Bahasa Inggris dalam setiap aktivitas.
Melalui program di KIJ, diharapkan para peserta mampu meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris secara menyeluruh-speaking, reading, listening, dan writing. KIJ terus mengembangkan metode pembelajaran agar peserta dapat berkomunikasi dengan lebih lancar dan natural layaknya penutur asli (native speaker).
Sementara itu, Jogja English Training Center (JETC) merupakan lembaga pelatihan Bahasa Inggris yang menghadirkan konsep ekosistem global. JETC memiliki visi “To be Indonesia’s leading ecosystem for global competence, unifying language, innovation, and collaboration” dan misi “To empower Indonesians through an integrated ecosystem of learning-developing global competence through language mastery, innovation, and collaboration.” Lembaga ini berdiri di atas tiga pilar utama: pendidikan, budaya, dan pariwisata. Melalui pengenalan budaya Jogjakarta dan aktivitas wisata edukatif, peserta didorong untuk termotivasi mempelajari Bahasa Inggris sambil mengenal kota Jogja lebih dekat.
Materi pembelajaran JETC diadaptasi dari buku-buku Cambridge, sehingga memiliki standar internasional. Programnya dirancang untuk 20 kali pertemuan, dengan 16 sesi pembelajaran dan 4 sesi ujian. JETC menargetkan standar kompetensi tinggi, termasuk bagi anak-anak, dengan memanfaatkan media pembelajaran digital serta area taman sebagai ruang kreasi melalui program END-OFTEN, yaitu kegiatan berkarya setelah pembelajaran intensif. Dalam sesi END-OFTEN, peserta didorong untuk berkarya sesuai minat masing-masing tanpa lepas dari praktik penggunaan Bahasa Inggris.
JETC memiliki dua jenis program utama, yaitu outlet dan non-outlet. Kurikulum outlet menggunakan standar Cambridge yang telah diuji langsung bersama native speaker, sementara kurikulum non-outlet disusun berdasarkan kebutuhan perusahaan atau institusi yang bekerja sama dengan JETC. Salah satu program unggulannya adalah “Zoo to You”, yaitu metode pembelajaran yang memanfaatkan hewan sebagai media belajar Bahasa Inggris. Dalam program ini, materi disusun langsung oleh tutor, bukan sekadar mengambil dari buku, sehingga lebih kontekstual dan interaktif bagi peserta.
Melalui kerja sama dengan KIJ dan JETC, Universitas Darussalam Gontor mendorong mahasiswinya untuk memperdalam penguasaan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, yang sangat penting di era global. Pelaksanaan Studi Pengayaan Lapangan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di lingkungan kampus, memperkuat karakter dan kompetensi profesional calon guru, serta mempersiapkan lulusan Tadris Bahasa Inggris UNIDA Gontor agar siap bersaing di dunia pendidikan Bahasa Inggris dan kancah global.
Redaksi: Syifa Aulia, Nabila Zahra
Editor: Tubagus Novalul Barokah






