Back

Mahasiswi IQT UNIDA Gontor Gali Tahfidz Modern lewat HafidzPreneur Tazkia di Bogor

Mahasiswi IQT UNIDA Gontor Kelas C mengikuti SPL di Universitas Tazkia, Bogor; sesi pemaparan program HafidzPreneur, 30 Oktober 2025.

UNIDA Gontor — Mahasiswi Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) Universitas Darussalam Gontor Kelas C mengikuti Studi Pengayaan Lapangan (SPL) di Universitas Tazkia, Bogor, pada Kamis, 30 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti 40 mahasiswi dan didampingi tiga dosen pembimbing, sebagai bagian dari penguatan literasi Qur’ani yang adaptif terhadap kebutuhan zaman sekaligus menumbuhkan etos keilmuan, kemandirian, dan kepemimpinan mahasiswi. Langkah sinergis ini sejalan dengan ikhtiar UNIDA Gontor untuk terus berbenah menuju Universitas Islam Terbaik dalam mutu akademik dan karakter.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Tazkia, Dr. Nur Hendrasto, M.Si., yang memperkenalkan profil kampus sebagai pelopor pendidikan ekonomi Islam di Indonesia sekaligus menegaskan pentingnya integrasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam seluruh ekosistem pembelajaran. Menyusul sambutan dari pembimbing SPL, Al-Ustadz Dr. Elit Ave Hidayatullah, S.Th.I., M.Us., yang menekankan bahwa SPL ini dirancang untuk memperkaya wawasan teoritis mahasiswi dengan perspektif interdisipliner yang relevan bagi perumusan topik skripsi, sehingga lulusan memiliki landasan konseptual kokoh menghadapi dinamika ilmu pengetahuan.

Mahasiswi IQT UNIDA Gontor Kelas C mengikuti SPL di Universitas Tazkia, Bogor; sesi pemaparan program HafidzPreneur, 30 Oktober 2025.

Sesi inti diisi oleh Nadiyah Muadzah, S.H., M.E., mewakili muhafidzah program HafidzPreneur. Ia memaparkan desain kurikulum pembinaan yang sistematis melalui aktivitas harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan guna membentuk hafidzah yang produktif, mandiri, dan berjiwa wirausaha. Diuraikan pula standar kelulusan yang mencakup capaian setoran hafalan 30 juz atau sertifikasi mutqin minimal 10 juz, kehadiran salat berjamaah sedikitnya 50% (khusus Subuh 80%), serta partisipasi halaqah hafalan sekurang-kurangnya 60%. Proses pembinaan diawali dengan asesmen input—tes baca Al-Qur’an, tes hafalan, dan pemeriksaan kesehatan—serta ditutup dengan output yang terukur: kelulusan akademik, kompetensi wirausaha, dan sertifikat pengakuan.

Melalui kunjungan ini, mahasiswi memperoleh gambaran praksis integrasi ilmu, iman, dan amal dalam pengelolaan tahfidz berbasis kewirausahaan. Pengalaman lapangan tersebut diharapkan menginspirasi pengembangan program serupa di lingkungan UNIDA Gontor sehingga budaya fastabiqul khairat kian menguat, literasi Qur’ani semakin terarah, dan jejaring kolaborasi antarkampus makin luas. Kehadiran SPL di Universitas Tazkia juga menjadi penguat komitmen UNIDA Gontor untuk melahirkan generasi Qur’ani yang berdaya saing, berkontribusi bagi kemaslahatan umat, dan konsisten menapaki standar mutu menuju Universitas Islam Terbaik.

Redaksi: Fatimah Nur Azahro

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit