UNIDA Gontor — Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kampus c mengadakan Studi Pengayaan Lapangan (SPL) di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Senin, 27 Oktober 2025, pukul 13.00–15.00 WIB. Kunjungan akademik ini bertujuan memperkuat pemahaman mahasiswi terhadap kajian semantik Al-Qur’an sekaligus memperkaya perspektif linguistik yang relevan dengan perkembangan ilmu tafsir kontemporer.
Mengusung tema “Pendalaman Kajian Semantik Al-Qur’an Melalui Perspektif Linguistik Arab,” sesi utama diampu oleh Dr. Mia Nurmala, M.Pd. Ia menegaskan bahwa bahasa Arab menempati posisi istimewa dalam studi Al-Qur’an, namun penafsiran makna tidak cukup berhenti pada tataran leksikal. Karena itu, pendekatan semantik—yang memeriksa makna secara struktural—perlu dipadukan dengan pragmatik yang membaca konteks, situasi tutur, serta maksud komunikatif. Dalam konteks tafsir, keduanya saling melengkapi: semantik menjelaskan makna dasar kata atau frasa, sedangkan pragmatik menyingkap nilai makna di balik struktur ayat dan tujuan retorik yang disampaikan.

Sebagai ilustrasi, Dr. Mia menyoroti kata “furusy” pada Q.S. Al-Wāqi‘ah: 34 yang secara semantik berarti “kasur-kasur” namun pada praktik penafsiran klasik—sebagaimana dicatat Al-Zamakhsyarī—mengandung makna yang lebih luas karena mempertimbangkan konteks wacana ayat. Ia juga mengulas ungkapan “tangan Allah di atas tangan mereka” (Q.S. Al-Fath: 10) yang lazim dipahami secara metaforis sebagai simbol kekuasaan dan perlindungan, bukan makna fisik. Contoh-contoh tersebut memperlihatkan bagaimana perangkat semantik dan pragmatik membantu mufasir menghindari reduksi makna serta menjaga kedalaman pesan ilahi.
Pada bagian metode, Dr. Mia memperkenalkan analisis isi (content analysis) Klaus Krippendorff sebagai pendekatan yang sistematis dan objektif dalam membaca pola makna teks. Melalui langkah kategorisasi, penelusuran relasi antarkonsep, dan pemetaan konteks, mahasiswi diajak menguji data tafsir secara bertahap—dari identifikasi satuan makna hingga interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Rangkaian SPL ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswi IQT UNIDA Gontor Kampus c beserta dosen pembimbing. Diskusi interaktif memperkaya wawasan tentang cara mengintegrasikan kerangka linguistik Arab dengan tradisi tafsir, sehingga penelitian skripsi di masa depan memiliki pijakan metodologis yang lebih kokoh. Kegiatan ini juga menegaskan komitmen UNIDA Gontor untuk terus menghadirkan pengalaman belajar berbasis riset, kolaborasi lintas kampus, serta penguatan kompetensi literasi Al-Qur’an yang kritis dan komunikatif.
Melalui SPL di UPI Bandung ini, UNIDA Gontor kian meneguhkan langkah menuju ekosistem akademik berkelas, sejalan dengan visinya menjadi Universitas Islam Terbaik yang melahirkan cendekiawan berakhlak. Sinergi antara semantik, pragmatik, dan spiritualitas dipandang strategis untuk membentuk profil sarjana tafsir yang peka konteks, kokoh metodologi, dan siap berkontribusi bagi peradaban. Dengan dorongan atmosfer akademik yang kondusif dan jejaring keilmuan yang luas, UNIDA Gontor terus berupaya menjaga mutu pembelajaran, riset, dan pengabdian masyarakat sebagai modal penting mencapai predikat Universitas Islam Terbaik.
Redaksi: Bella Putri Rahma
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit






