UNIDA Gontor — Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) Fakultas Ushuluddin melanjutkan rangkaian Studi Pengayaan Lapangan (SPL) dengan kunjungan akademik ke Ar-Rahman Quranic Learning Center (AQL), Jl. Tebet Utara I No. 40, Tebet Timur, Jakarta Selatan, pada Rabu, 15 Oktober 2025. Sebanyak 24 mahasiswi mengikuti kegiatan ini didampingi Al-Ustadz Dr. Ali Mahfuz Munawar, Lc., H.Hum., dan Al-Ustadzah Nindya Ayomi Delahara, S.Ag., M.Pd., sebagai upaya penguatan pengalaman belajar berbasis tadabbur dan aplikasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan nyata.
Rombongan disambut langsung oleh Pimpinan AQL, Ustadz Dr. Bachtiar Nasir, yang menyampaikan materi bertema “Metodologi Pembelajaran Al-Qur’an untuk Generasi Visioner”. Dalam pengantarnya, beliau menegaskan bahwa tadabbur bukan sekadar aktivitas intelektual, melainkan proses spiritual dan sosial yang membentuk cara pandang, mental, dan perilaku Qurani. “Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi dihidupkan dalam setiap aspek kehidupan,” tuturnya. Pesan ini selaras dengan orientasi Prodi IQT untuk menyiapkan lulusan berkarakter, berpengetahuan, dan siap berkontribusi bagi masyarakat.

Sesi inti memaparkan kerangka “10 Langkah Tadabbur Al-Qur’an” sebagai fondasi belajar yang sistematis dan kontekstual: (1) membaca; (2) menghafal; (3) menulis teks ayat; (4) ayat dan terjemah; (5) terjemah kosakata; (6) makna kebahasaan; (7) tafsir ringkas; (8) inti pesan ayat; (9) pesan-pesan utama; (10) penulisan tafsir & tadabbur serta hikmah & pencerahan. Melalui tahapan tersebut, peserta diarahkan tidak hanya memahami struktur bahasa dan makna ayat, tetapi juga menurunkannya menjadi pedoman perilaku dalam konteks sosial dan profesional.
AQL memperlihatkan komitmen menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang aktual melalui program pelatihan tadabbur, kajian tematik, kaderisasi da’i Qurani, serta pengembangan riset dan publikasi keislaman. Pendekatan ini mendorong internalisasi nilai-nilai Qurani secara praktis agar setiap individu mampu menghadirkan ajaran Al-Qur’an dalam interaksi sehari-hari. Pada penutup sesi, Ustadz Bachtiar berpesan, “Tadabburkan Al-Qur’an dengan hati, dengarkan dengan telinga, dan jadikan mata sebagai saksi, agar Al-Qur’an menjadi dzikro—peringatan dan alarm bagi kita.”
Kegiatan SPL ini memperkaya wawasan metodologis mahasiswi IQT sekaligus menguatkan jejaring akademik UNIDA Gontor dengan lembaga rujukan pembelajaran Al-Qur’an. Sebagai Universitas Islam Terbaik, UNIDA Gontor terus mendorong model pembelajaran yang mengintegrasikan teks, konteks, dan aksi, sehingga output akademik berdampak pada pembentukan akhlak, produktivitas, serta kesadaran spiritual. Melalui kunjungan ini, mahasiswi diharapkan kian bersemangat memahami, mengamalkan, dan menyebarkan nilai-nilai Al-Qur’an secara kontekstual di tengah masyarakat—sejalan dengan visi UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang melahirkan generasi Qurani visioner dan berdaya guna.
Redaksi: Aishwarya Salbila Hidayati
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit