Back

SPL IQT UNIDA Gontor: Bedah Rasm dan Pentashihan Mushaf di LPMQ Resmi

Mahasiswi IQT UNIDA Gontor mengikuti bedah Ilmu Rasm dan pentashihan mushaf di LPMQ TMII Jakarta bersama Al-Ustadz Bagus Purnomo, M.A., dan Al-c Dr. Zainal Arifin Madzkur, M.A.

UNIDA Gontor — Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menyelenggarakan Studi Pengayaan Lapangan (SPL) ke Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) yang dilaksanakan pada Kamis, 16 Oktober 2025, di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Kegiatan ini bertajuk “Pengantar Ilmu Rasm dan Dhabit: Letak Perbedaannya dengan MSI dan MM” dan dirancang untuk memperkuat pemahaman mahasiswi terhadap rasm, dhabit, serta prosedur pentashihan mushaf di Indonesia. Sebagai bagian dari ekosistem Universitas Islam Terbaik, kunjungan ini menjadi wahana pembelajaran kontekstual yang menghubungkan teori dengan praktik pengawasan mushaf oleh lembaga resmi pemerintah.

SPL menghadirkan dua narasumber kompeten: Al-Ustadz Bagus Purnomo, M.A., dan Al-Ustadz Dr. Zainal Arifin Madzkur, M.A. Sesi pertama memaparkan mandat LPMQ dalam men-tashih mushaf Al-Qur’an—mulai dari pemeriksaan naskah, pengawasan pra-cetak, hingga kepatuhan terhadap tata cara perlakuan limbah cetak sebagai bentuk penghormatan kepada Kalamullah. Disampaikan pula peran LPMQ dalam pengembangan kajian Al-Qur’an serta layanan aksesibel bagi penyandang disabilitas, yang memperlihatkan komitmen inklusif lembaga dalam menjaga kemudahan dan ketepatan akses terhadap mushaf.

Mahasiswi IQT UNIDA Gontor mengikuti bedah Ilmu Rasm dan pentashihan mushaf di LPMQ TMII Jakarta bersama Al-Ustadz Bagus Purnomo, M.A., dan Al-c Dr. Zainal Arifin Madzkur, M.A.

Pada sesi kedua, Ustadz Zainal mengulas pengantar Ilmu Rasm Al-Qur’an. Ia menegaskan bahwa rasm bukan kaligrafi, melainkan pembakuan penulisan pada era Utsmani. Pokok kaidah Rasm Utsmani meliputi penghilangan huruf (ḥadżfu al-ḥarf), penambahan huruf (ziyādatu al-ḥarf), penulisan hamzah, penggantian huruf, serta penyambungan dan pemisahan kata. Ulasan juga menautkan perbedaan Mushaf Utsmani, Mushaf Madinah, dan Mushaf Standar Indonesia (MSI): Mushaf Madinah berpegang pada Rasm Utsmani dengan sistem tanda baca, waqaf, dan harakat yang disempurnakan; sementara MSI menambahkan sejumlah penanda—seperti sukun pada mad ṭabī‘ī dan ikhfa—untuk memudahkan pembaca Indonesia tanpa meninggalkan kaidah baku.

Kegiatan diikuti 24 mahasiswi IQT beserta dua dosen pembimbing, Al-Ustadz Dr. Ali Mahfudz Munawar, Lc., M.Hum., dan Al-Ustadzah Nindhya Ayomi Delahara, S.Ag., M.Pd. Sesi tanya jawab berlangsung interaktif, membahas penerapan kaidah Rasm Utsmani dalam produksi mushaf nasional dan strategi pengawasan mushaf digital yang kian luas peredarannya. Menutup rangkaian, peserta melaksanakan dokumentasi bersama narasumber dan pihak LPMQ sebagai simbol sinergi akademik-kenegaraan dalam penjagaan keotentikan teks suci.

Melalui SPL ini, IQT UNIDA Gontor meneguhkan orientasi akademik yang teliti, beretika, dan relevan dengan kebutuhan umat. Pembelajaran langsung di LPMQ memperkaya kecermatan baca-tulis mushaf, menumbuhkan tanggung jawab ilmiah, serta menguatkan posisi UNIDA Gontor sebagai bagian dari Universitas Islam Terbaik yang konsisten melahirkan generasi Qurani visioner.

Redaksi: Kiswa Audiyana

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit