Back

SPL AFI UNIDA Gontor: Meningkatkan Literasi Santri Melalui Majalah Gontor

Kegiatan Studi Pengayaan Lapangan (SPL) Program Studi Akidah dan Filsafat Islam UNIDA Gontor di Majalah Gontor.

UNIDA Gontor ⸺ Program Studi Akidah dan Filsafat Islam (AFI) Universitas Darussalam Gontor melanjutkan rangkaian kegiatan Studi Pengayaan Lapangan (SPL) yang bertempat di kantor Majalah Gontor, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Rabu, 29 Oktober 2025. Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB ini diwarnai dengan cuaca hujan gerimis yang menyambut para peserta. Bersama dua dosen pembimbing dan mahasiswa Program Studi AFI semester 6, acara ini bertujuan untuk meneguhkan kembali semangat perjuangan jurnalistik pesantren yang berorientasi pada dakwah, pendidikan, dan pengabdian kepada umat.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Al-Ustadz Dr. Ahmad Farid Saifuddin, S.H.I, M.Ag., selaku dosen pembimbing, yang kemudian dilanjutkan oleh Al-Ustadz M. Deny Irawan, Sekretaris Redaksi Majalah Gontor. Puncak acara diisi dengan materi yang disampaikan oleh Al-Ustadz Syamsuddin Arif, Pimpinan Redaksi Majalah Gontor, yang berbicara tentang perjalanan Majalah Gontor selama 23 tahun berkiprah dalam menyebarkan nilai-nilai Islam dan akhlak karimah kepada masyarakat luas. Melalui refleksi ini, beliau memberikan motivasi bagi mahasiswi untuk terus menulis dan mengasah nalar kritis, yang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan pasca kelulusan.

Dalam kesempatan tersebut, Al-Ustadz Deny Irawan menceritakan sejarah berdirinya Majalah Gontor yang pertama kali terbit pada Mei 2003. Majalah ini lahir sebagai wujud cita-cita Kiai Pondok Modern Darussalam Gontor untuk memperluas dakwah dan tarbiyah melalui media. Hingga saat ini, Majalah Gontor dikelola oleh tim redaksi yang terdiri dari 27 orang yang aktif mengelola berbagai rubrik, termasuk rubrik Afkar yang memuat wejangan dari pimpinan pondok terdahulu.

Al-Ustadz Syamsuddin Arif dalam pemaparannya menyampaikan pentingnya empat rukun utama dalam menulis: logika, gramatika, retorika, dan kosmetika. Hal ini mengingatkan mahasiswi akan pentingnya kualitas dalam menulis yang harus memiliki alur yang jelas, bahasa yang efektif, serta gaya yang menarik. Beliau juga berpesan, “Jika Anda tidak menerbitkan karya ilmiah, maka Anda akan punah!” Pesan ini menekankan bahwa menulis dan menerbitkan karya ilmiah adalah bentuk jihad bil qalam, yaitu berjuang melalui pena dan ilmu untuk menyebarkan dakwah Islam secara intelektual.

Setelah sesi pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, penyerahan cinderamata, dan sesi foto bersama. Semoga kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman akademik, tetapi juga menginspirasi para mahasiswi untuk terus menulis, berdakwah melalui pena, serta mengabdikan ilmu demi kemajuan umat. Dengan semangat ini, Universitas Darussalam Gontor terus berkomitmen untuk menjadi Universitas Islam Terbaik dalam menghasilkan intelektual muslim yang siap berkontribusi kepada masyarakat.

Redaksi: Safira Enggar Windrianasari

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit