UNIDA Gontor — Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menyelenggarakan Studi Pengayaan Lapangan (SPL) bertema “Refleksi kehidupan pemuda muslim dalam Risalah Nur” di Yayasan Nur Semesta, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Kamis, 30 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 15 mahasiswi semester enam dengan pendamping dua dosen pengampu, Al-Ustadz Dr. Ahmad Farid Saifuddin, S.H.I., M.Ag. dan Al-Ustadzah Zalfaa’ ‘Afaaf Zhoofiroh, M.Ag. Agenda ini dirancang untuk memperluas wawasan keilmuan terkait perjuangan dan gagasan Badiuzzaman Said Nursi sekaligus merelasikannya dengan tantangan pemuda muslim masa kini.
Acara dibuka dengan sambutan dan pengarahan dari Al-Ustadz Dr. Ahmad Farid Saifuddin yang menegaskan pentingnya memadukan penguasaan ilmu dengan penguatan akidah. Beliau menekankan bahwa perjuangan para ulama dalam menegakkan kalimat tauhid tidak mengenal batas negara; warisan pemikiran dari Turki melalui Risalah Nur menjadi rujukan berharga bagi generasi muda di Indonesia. Pandangan ini sejalan dengan visi UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang mendorong integrasi ilmu agama dan sains secara kokoh dan aplikatif.

Materi inti disampaikan oleh Al-Ustadz Hasbi Sen, M.Hum., Pembina Yayasan Nur Semesta. Pada pengantar, beliau menjelaskan tujuan pendirian yayasan: memperkenalkan, mengkaji, dan mengamalkan nilai-nilai luhur dalam Risalah Nur karya Badiuzzaman Said Nursi. Pemaparan meliputi biografi singkat Nursi, karakter zuhud-wara’ yang dibentuk sejak kecil, serta keluasan penguasaan ilmu agama dan sains. Menurut Nursi, “ilmu agama adalah cahaya bagi hati, sedangkan sains adalah cahaya bagi akal; ketika keduanya berpadu, kebenaran tampak terang.” Gagasan tersebut menjadi landasan untuk membaca realitas pemuda masa kini, termasuk enam penyakit yang kerap melemahkan potensi generasi muda, seperti kelalaian, skeptisisme, dan keterikatan pada kesenangan sesaat.
Sesi diskusi berlangsung dinamis. Mahasiswi menanyakan langkah praktis mengatasi “enam penyakit” serta bagaimana menerapkan etos keilmuan Nursi di tengah isu kontemporer pemuda: penggunaan gawai, budaya instan, hingga krisis teladan. Narasumber menekankan disiplin ruhani, penguatan literasi keislaman, dan pengelolaan waktu sebagai strategi kunci, disertai komitmen beramal ilmu dalam komunitas. Pendekatan integratif ini diharapkan melahirkan karakter pemuda yang cerdas, berakhlak, dan produktif.
Di penghujung agenda, pihak UNIDA Gontor menyerahkan cenderamata kepada Yayasan Nur Semesta sebagai simbol sinergi keilmuan. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah. Melalui SPL ini, mahasiswi AFI memperoleh wawasan substantif tentang relevansi Risalah Nur bagi pembinaan generasi muda—mulai dari penguatan tauhid, penataan akal-hati, hingga etos belajar berkelanjutan. Pengalaman lapangan ini mempertegas komitmen UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik dalam melahirkan lulusan yang mampu mengintegrasikan ilmu agama dan sains serta berkontribusi nyata bagi peradaban umat.
Redaksi: Wilaivan Nara Olive Vareta Shainon
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit

															




