Back

SPL AFI UNIDA Gontor: Manajemen Qolbu di Daarut Tauhid Bina Hati Lurus

Mahasiswi AFI UNIDA Gontor mengikuti SPL di Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Bandung—sesi Manajemen Qolbu bersama Ustadz Suherman Ar Razi, didampingi dosen pembimbing.

UNIDA Gontor — Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam Gontor melanjutkan rangkaian Studi Pengayaan Lapangan (SPL) di Pondok Pesantren Daarut Tauhid pada Sabtu, 01 November 2025 / 10 Jumadal Ula 1447 H. Mengusung tema “Manajemen Qolbu: Jalan Tauhid di Tengah Tantangan Modernitas,” kegiatan ini diikuti 15 mahasiswi semester enam dengan pendampingan Al-Ustadz Dr. Ahmad Farid Saifuddin, S.H.I., M.Ag., dan Al-Ustadzah Zalfaa’ Afaaf Zhoofiroh, M.Ag. Kunjungan akademik ini merefleksikan komitmen UNIDA Gontor sebagai salah satu rujukan Universitas Islam Terbaik yang konsisten mengintegrasikan penguatan spiritual, nalar kritis, dan pengabdian.

Sesi utama diisi Al-Ustadz Suherman Ar Razi (pengurus dan pendakwah Daarut Tauhid) yang memaparkan sejarah berdirinya lembaga, berawal dari masjid di atas tanah wakaf, serta geliat dakwah yang tumbuh dari majelis ilmu yang dipelopori KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) sejak Ramadhan 1407 H. Ia menegaskan konsep dasar bertauhid—ma’rifatullah, leadership, manajemen diri, dan entrepreneurship—sekaligus jalan menuju keyakinan: tekad yang bulat, banyak taubat, menjauhi maksiat, meningkatkan ketaatan, dan menebar manfaat. Paparan dilengkapi “tujuh cinta” seorang hamba (ilmu, Al-Qur’an, salat, puasa, sedekah, zikir, dan masjid) serta tiga pilar pembinaan diri: akidah, syariah, dan akhlak.

Merujuk pandangan Aa Gym, manajemen qolbu adalah kemampuan mengelola hati agar tetap bersih, tenang, dan terarah kepada Allah—di mana respons spontan atas peristiwa menunjukkan kondisi qalb. Hadis tentang “segumpal daging” menegaskan pusat kendali perilaku adalah hati; karena itu penguatan qolbu menjadi fondasi etika, disiplin, dan tanggung jawab. Gaya dakwah praktis yang mudah diingat—seperti 3M (Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, mulai saat ini), 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), hingga BMT (Bersih, Menarik, Tertib)—ditunjukkan sebagai metode internalisasi nilai yang aplikatif dalam keseharian.

Dalam sesi tanya jawab, mahasiswi AFI mengeksplor penerapan manajemen qolbu pada sistem pembinaan santri serta strategi menjaga konsistensi ibadah di tengah distraksi modern. Kegiatan ini meneguhkan bahwa manajemen qolbu bukan sekadar konsep spiritual, melainkan jalan hidup yang menyeimbangkan akal dan rasa, usaha dan doa, dunia dan akhirat. Melalui SPL ini, UNIDA Gontor menegaskan perannya sebagai Universitas Islam Terbaik yang menyiapkan generasi berilmu, berakhlak, dan berdaya guna—seraya memperkaya wawasan keislaman mahasiswi dengan praktik langsung di lingkungan pesantren yang visioner.

Redaksi: Nurul Husna Laudji

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit