UNIDA Gontor – Dalam rangka menyemarakkan Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, suasana pagi pada Senin (18/08/2025) di UNIDA Gontor Kelas C terasa berbeda. Gelak tawa, canda-ceria, dan semangat menyelimuti kegiatan Team Building, Outbond Training, Family Gathering, ditambah jalan sehat dan perlombaan seru antara dosen, tendik, staf, dan keluarga. Benar-benar refreshing yang menggairahkan, bukan sekadar hiburan, tetapi menyisakan kesan mendalam: betapa indahnya kebersamaan itu bila dihayati.
Dari kebersamaan inilah muncul energi baru. Saat kita bercanda sambil berjalan sehat, berjuang bersama di lomba, atau sekadar duduk makan bersama, sebenarnya sedang terjadi hal yang lebih besar: kita sedang membangun jembatan hati. Dari jembatan inilah lahir komunikasi yang lebih jernih, terbuka, dan penuh kehangatan.
Dari komunikasi itu, tumbuhlah koordinasi. Kita jadi tahu peran masing-masing, kapan harus mendukung, kapan harus memimpin, kapan harus mengikuti. Semua bergerak lebih rapi, tidak saling tumpang tindih, karena kita sudah terbiasa menyamakan langkah.


Lalu, yang paling terasa pagi ini adalah kolaborasi. Saat lomba atau permainan, kita sadar bahwa kemenangan bukan soal siapa paling kuat, tetapi siapa yang paling bisa bekerja sama. Di situlah kolaborasi melatih kita bahwa keunggulan hanya lahir ketika kelebihan tiap orang disatukan untuk tujuan bersama.
Namun, agar kebersamaan tidak hanya sesaat, kita perlu konsolidasi. Menyatukan visi, menguatkan arah, memastikan bahwa semangat pagi ini tidak berhenti di lapangan, tapi terbawa hingga ke ruang kelas, kantor, dan ruang-ruang kerja kita.
Dan pada akhirnya, semua itu bermuara pada kontribusi. Tidak cukup hanya ikut meramaikan, tapi bagaimana masing-masing dari kita memberi sumbangan nyata sesuai kapasitas: dosen dengan ilmunya, tendik dengan ketelitiannya, staf dengan pelayanannya, bahkan keluarga dengan doa dan dukungannya.
Inilah yang pesantren sejak lama ajarkan: disiplin fisik yang melatih keteraturan, dan lebih dalam lagi, disiplin nilai yang menjaga hati tetap tulus, niat tetap lurus, dan adab tetap terjaga.


Ketika disiplin fisik bertemu disiplin nilai, lahirlah keharmonisan. Dan dalam keharmonisan, ide-ide lebih mudah lahir, produktivitas meningkat, prestasi tumbuh. Dari situlah keunggulan perlahan menjadi identitas kita bersama.
Jadi, kegiatan pagi ini sejatinya bukan hanya seru-seruan. Ia adalah pelajaran hidup. Bahwa dalam kebersamaan yang dibangun dengan komunikasi, koordinasi, kolaborasi, konsolidasi, dan kontribusi, insya Allah tidak ada puncak yang terlalu tinggi untuk kita daki.
Semoga semangat pagi ini menjadi bekal perjalanan kita seterusnya—menuju cita-cita yang kita jaga bersama, dalam kebersamaan yang harmonis, menuju keunggulan yang diridhai Allah.
Redaksi: Assoc. Prof. Nur Hadi Ihsan, MIRKH.
Editor: Rifki Aulia