Back

SAA UNIDA Kunjungi RZS-CASIS: Ta’dib dan Peradaban Islam Kontemporer Berbasis Adab Global

Mahasiswi SAA UNIDA Gontor berkunjung ke RZS-CASIS Kuala Lumpur bersama Dr. Mohd Hilmi bin Ramli, membahas ta’dib dan peradaban Islam.

UNIDA Gontor — Program Studi Studi Agama-Agama (SAA) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor melaksanakan kunjungan akademik ke Raja Zarith Sofiah Centre for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization (RZS-CASIS), Kamis, 30 Oktober 2025. Pada sesi keenam kunjungan ini, rombongan mahasiswi semester 6 kelas E diterima dengan hangat oleh Dr. Mohd Hilmi bin Ramli selaku pembicara dan dosen senior. Pertemuan ilmiah bertema “Peradaban Islam dalam Membentuk Peradaban Kontemporer” ini dirancang untuk memperluas wawasan keilmuan, menguatkan adab, dan menegaskan relevansi Islam dalam lanskap pengetahuan global masa kini.

Dalam paparan pengantar, narasumber menegaskan pentingnya ketepatan konsep saat memahami istilah “agama”, “religion”, dan “ad-dîn”. Tiga istilah ini memiliki horizon makna berbeda yang berdampak pada cara kita menimbang pengetahuan, membangun etika, dan memaknai peradaban. Diskusi ini menuntun mahasiswi untuk menganalisis perbedaan konseptual secara kritis, namun tetap berpegang pada otoritas ulama dan tradisi keilmuan yang sahih.

RZS-CASIS—yang didirikan pada 2011—menawarkan pendekatan Ta’dîb: menanamkan adab, mengajar, dan memberi teladan. Metode ini ditekankan sebagai jantung dari proses Islamization of Knowledge, yakni mengaitkan seluruh objek pembelajaran dengan nilai-nilai Islam, sejarah peradaban, dan sumber-sumber rujukan yang otoritatif. Harapannya, ilmu yang dipelajari tidak sekadar menambah informasi, tetapi membentuk insan berkarakter, beradab, dan bertanggung jawab dalam membangun masyarakat.

Mahasiswi SAA UNIDA Gontor berkunjung ke RZS-CASIS Kuala Lumpur bersama Dr. Mohd Hilmi bin Ramli, membahas ta’dib dan peradaban Islam.

Sesi dialog juga menyoroti pemanfaatan teknologi mutakhir sebagai sarana memperkuat ide, memperluas jangkauan dakwah, dan menyebarkan nilai-nilai Islam ke tengah publik global. Dengan dukungan ekosistem digital yang tepat, gagasan-gagasan peradaban Islam dapat tersampaikan secara efektif, akuntabel, dan berdampak. Pada saat yang sama, peserta diingatkan untuk menjaga integritas ilmiah dan etika penggunaan teknologi agar tetap sejalan dengan prinsip-prinsip Islam.

Kunjungan ini memperkaya pengalaman akademik mahasiswi SAA UNIDA Gontor, mengokohkan orientasi keilmuan yang berbasis adab, dan mendorong kolaborasi lintas lembaga. Melalui interaksi langsung dengan sivitas akademika RZS-CASIS, UNIDA Gontor menegaskan komitmennya membina generasi ilmuwan muslim yang mumpuni dalam kajian agama, sains, dan peradaban. Langkah ini sekaligus memantapkan reputasi UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang konsisten memadukan keunggulan akademik dan pembinaan karakter. Ke depan, sinergi riset, kurikulum, dan pengabdian masyarakat diharapkan terus diperkuat sebagai kontribusi nyata menuju kebangkitan peradaban Islam. Momentum ini juga menjadi rujukan kerja sama strategis, berbagi praktik baik, dan pengembangan jejaring keilmuan di kawasan—sebuah langkah relevan bagi ekosistem Universitas Islam Terbaik di era pengetahuan terbuka.

Redaksi: Yuangga Kurnia Yahya

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit