Back

Riset PKM Farmasi UNIDA Gontor: Patikan Kebo Protektif untuk Paru Perokok Pasif

Riset Farmasi UNIDA Gontor

UNIDA Gontor – Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) telah melakukan riset yang berjudul “Efektivitas Ekstrak Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) sebagai Protektif Radikal Bebas Paru-Paru Perokok Pasif melalui Studi In Vivo”. Riset tersebut merupakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai oleh Kemendikbudristek. Tim Euphorbia hirta didampingi oleh dosen pendamping Dr. Indah Tri Lestari, S.Si, M. Si, diketuai oleh Fatwa Sesilia Humaira Aljufri, dan beranggotakan Dini Lu’lu’ Udhiya, Cahyani Aulia Rahma, Ulima Zada Kusbawanto dan Amirah Ramadhani Nur Fadhilah yang berasal  dari program studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan.

“WHO menyatakan lebih dari 7 juta kematian tahunan akibat kebiasaan merokok, termasuk sekitar 1.6 juta diantaranya merupakan perokok pasif yang terpapar asap rokok. Asap rokok tersebut berkontribusi terhadap menurunnya kualitas udara yang sehat. Melihat kondisi ini, tim kami berupaya mencari solusi alami dengan memanfaatkan tanaman daun patikan kebo (Euphorbia hirtaL.) sebagai penangkal radikal bebas pada paru-paru. Tanaman ini diketahui memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi dan berpotensi besar dalam melindungi paru-paru dari paparan asap rokok. Dimana patikan kebo merupakan tanaman liar yang belum banyak dimanfaatkan, sehingga kami tertarik untuk mengeksplorasi lebih dalam efektivitas dan potensi terapeutiknya” ujar ketua tim.

Tim Euphorbia hirta berfokus pada potensi daun patikan kebo, tanaman liar yang belum banyak dimanfaatkan namun diketahui mengandung senyawa antioksidan kuat. Hasil pengujian menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak daun patikan kebo tergolong sangat kuatditunjukkan dengan nilai IC50 dibawah 50 ppm.

Paparan asap rokok memicu pembentukan spesies oksigen reaktif (ROS) dan stres oksidatif, yang menyebabkan oksidasi makromolekul serta gangguan sistem antioksidan seluler (Bellamri et al., 2022). Kondisi ini ditandai peningkatan peroksidasi lipid Malondialdehyde (MDA), denaturasi protein, dan penurunan aktivitas antioksidan endogen yaitu superoxide dismutase (SOD) (Seo et al., 2023).

Melalui studi in vivo, tim PKM Euphorbia hirta mengeksplorasi pengaruh ekstrak daun patikan kebo dalam menangkal stres oksidatif yang ditimbulkan asap rokok, yang secara biologis ditandai dengan peningkatan Malondialdehyde (MDA) sebagai penanda kerusakan, serta penurunan aktivitas antioksidan endogen Superoxide Dismutase (SOD). Hasil pengujian menunjukkan adanya efektivitas signifikan dari ekstrak daun Patikan Kebo dalam menurunkan kadar MDA dan mereduksi SOD. Selain itu, pengamatan histopatologi paru-paru memperlihatkan perbaikan sel-sel paru-paru pada subjek perlakuan, setelah sebelumnya mengalami kerusakan akibat paparan asap rokok. Temuan ini  berpotensi sebagai sumber bahan alami protektif paru-paru

“Riset mengenai dampak asap rokok telah banyak dilakukan, sehingga fokus kami menonjolkan daun patikan kebo sebagai sumber antioksidan alami yang mampu melawan radikal bebas akibat paparan asap rokok. Kadar antioksidan ini dapat ketahui dengan pengujian DPPH dan aktivitasnya diamati melalui penurunan kadar Malondialdehyde (MDA) dan kemampuan dalam mereduksi SOD dalam darah, yang menjadi indicator terjadinya stress oksidatif” jelas Dosen Pendamping PKM, Dr. Indah Tri Lestari, S.Si, M. Si..

Meskipun sudah terdapat beberapa penelitian mengenai patikan kebo, studi yang secara spesifik menguji potensi daunnya sebagai pelindung paru-paru dari asap rokok masih belum ditemukan. Oleh karena itu, tim PKM RE Euphorbia hirta berharap hasil riset ini dapat menjadi landasan untuk penelitian yang lebih luas di masa mendatang, guna memaksimalkan pemanfaatan tanaman Patikan Kebo sebagai solusi alami untuk perlindungan kesehatan pernapasan

Seluruh kegiatan dapat dilihat melalui Instagram @euphorbiahirta.pkmre

Redaksi: Ulima Zada Kusbawanto

Editor: Rifki Aulia