Back

Riset Hemat Biaya Atur Jadwal dan Rute Dosen di Dua Kampus Islam

Ilustrasi dosen Universitas Darussalam Gontor dan peneliti ITS membahas optimasi penjadwalan kuliah serta rute transportasi dosen antar kampus.

UNIDA Gontor — Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memperkenalkan hasil riset terbaru yang menjawab persoalan klasik penjadwalan kuliah dan pengaturan transportasi dosen lintas kampus. Riset berjudul “An Integrated Optimization Approach to Cross-Domain Scheduling and Routing” ini lahir dari kebutuhan nyata di lingkungan kampus berbasis pesantren yang memiliki lokasi terpisah antara kampus putra di Ponorogo dan kampus putri di Ngawi.

Selama ini, penyusunan jadwal kuliah di UNIDA Gontor dilakukan secara manual dan dapat memakan waktu hingga dua bulan. Proses tersebut tidak hanya melelahkan, tetapi juga sering menimbulkan benturan jadwal antarkelas, dosen, dan ruang kuliah. Di saat yang sama, pengaturan rute kendaraan pengangkut dosen antar-kampus belum sepenuhnya efisien sehingga biaya operasional transportasi cenderung tinggi. Kondisi inilah yang kemudian menjadi latar belakang utama dilakukannya penelitian bersama oleh Al-Ustadz Dihin Muriyatmoko, Al-Ustadz Arif Djunaidy, dan Al-Ustadz Ahmad Muklason.

Melalui pendekatan optimasi terpadu, para peneliti memadukan dua persoalan yang selama ini ditangani secara terpisah, yaitu University Course Timetabling Problem (UCTP) dan Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP). Keduanya dikenal sebagai persoalan komputasi yang kompleks, sehingga memerlukan metode khusus agar dapat diselesaikan secara efektif. Tim peneliti mengusulkan model Partial Integration yang memungkinkan penjadwalan kuliah dan perencanaan rute kendaraan dipertimbangkan secara bersamaan tanpa harus digabungkan dalam satu model yang sangat besar.

Model tersebut disusun menggunakan kombinasi Pure Integer Linear Programming (PILP) dan Mixed-Integer Linear Programming (MILP) yang diperkaya dengan teknik matheuristic. Pendekatan ini menggabungkan kekuatan algoritma matematis dengan fleksibilitas metode heuristik, antara lain melalui pemanfaatan algoritma Branch-and-Bound dan Lecturer Capacitated Vehicle yang dirancang khusus untuk konteks pergerakan dosen antar-kampus. Dengan cara ini, jadwal kuliah dapat dihasilkan terlebih dahulu dengan tetap mempertimbangkan kapasitas dan kebutuhan kendaraan, sehingga rute transportasi menjadi lebih efisien.

Hasil pengujian pada dua himpunan data nyata dari empat program pascasarjana menunjukkan capaian yang sangat menggembirakan. Konflik jadwal yang sebelumnya tercatat 56 pelanggaran dapat ditekan hingga menjadi nol, sementara biaya transportasi mingguan menurun sekitar 25 persen atau sekitar Rp 43,2 juta. Selain itu, jumlah kendaraan operasional yang dibutuhkan dapat dikurangi dari 12 unit menjadi 9 unit per minggu tanpa mengurangi kualitas layanan terhadap dosen. Pencapaian ini memperkuat reputasi UNIDA Gontor sebagai salah satu Universitas Islam Terbaik yang mengintegrasikan keunggulan akademik dan efisiensi manajemen.

Secara lebih luas, temuan ini memberikan inspirasi bagi perguruan tinggi yang memiliki lebih dari satu kampus atau menyelenggarakan layanan transportasi rutin bagi dosen dan mahasiswa. Bagi pimpinan institusi, model ini dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan penggunaan ruang dan kendaraan secara lebih hemat. Bagi pengembang sistem informasi, hasil penelitian ini membuka peluang lahirnya sistem penjadwalan cerdas yang terintegrasi dan mudah diimplementasikan pada skala yang lebih besar, terutama di lingkungan kampus berbasis pesantren yang ingin memperkuat posisinya sebagai Universitas Islam Terbaik di tingkat nasional maupun global.

Pada pengembangan selanjutnya, para peneliti merencanakan pengembangan model untuk tingkat sarjana yang memiliki jumlah program studi lebih banyak dan variasi kapasitas kendaraan yang lebih beragam, termasuk bus besar. Mereka juga berencana menambahkan batasan baru seperti kebijakan pemisahan transportasi berdasarkan gender dan mempertimbangkan kondisi lalu lintas aktual. Dengan berbagai pengembangan tersebut, riset ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi inovasi manajemen akademik dan logistik di dunia pendidikan tinggi.

Redaksi: Muhammad Taqiyuddin

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit