UNIDA Gontor — Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kembali menegaskan komitmennya dalam pengembangan keilmuan dan jejaring akademik dengan berpartisipasi aktif pada Konvensi Nasional (Venas) Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) ke-XVI tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 27–30 Oktober 2025 ini diselenggarakan di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Purwokerto, dan menghadirkan para akademisi, peneliti, serta pengelola program studi HI dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kehadiran delegasi UNIDA Gontor menjadi salah satu wujud kesungguhan kampus dalam memperkuat peran sebagai bagian dari ekosistem Universitas Islam Terbaik di tingkat nasional.
Venas AIHII 2025 mengusung tema “Dari Lokal ke Global: Merumuskan Kembali Kepentingan Lokal dan Tanggung Jawab Global dalam Dunia Kontemporer.” Tema ini menegaskan pentingnya sinergi antara kepentingan lokal dan agenda global dalam kajian hubungan internasional. Melalui forum ini, Prodi HI UNIDA Gontor turut berkontribusi dalam merumuskan arah pengembangan keilmuan HI yang adaptif terhadap dinamika global sekaligus responsif terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia.

Rangkaian kegiatan diawali dengan registrasi peserta dan penyambutan resmi di Gedung Rektorat UNSOED, dilanjutkan dengan sesi pembukaan yang menghadirkan sambutan dari Ketua Panitia, Rektor UNSOED, dan Ketua AIHII. Selanjutnya, Sesi Pleno I bertajuk “Arah dan Tantangan Pendidikan HI di Indonesia” menghadirkan narasumber dari Ditjen Dikti dan akademisi senior, yang membahas berbagai isu strategis sep utar kurikulum, tata kelola, serta penguatan kapasitas lulusan HI di era persaingan global.
Pada hari kedua, agenda terfokus pada dinamika internal organisasi AIHII, meliputi rapat pleno, sidang organisasi, serta perumusan arah kebijakan strategis asosiasi ke depan. Kontribusi akademik Prodi HI UNIDA Gontor tampak jelas dalam sesi Diskusi Akademik Paralel, ketika dua dosen HI UNIDA Gontor mempresentasikan hasil riset mereka. Al-Ustadzah Dini Septyana Rahayu, S.IP., M.Hub.Int., memaparkan makalah berjudul “Redefinisi Perempuan dalam Hubungan Internasional”, sementara Al-Ustadzah Dwi Ardiyanti, M.A., menyampaikan makalah berjudul “Analisis Kekerasan Kultural dalam Sistem Patriarki: Studi Kasus Honor Killings di Pakistan”. Kedua presentasi ini menekankan pentingnya nilai kemanusiaan, keadilan, dan penghormatan terhadap martabat perempuan dalam kajian hubungan internasional kontemporer.

Masih pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan (field visit) ke beberapa institusi mitra di Purwokerto. Agenda ini dimanfaatkan untuk memperluas jejaring eksternal, menggali praktik baik pengelolaan program studi, serta menumbuhkan peluang kolaborasi riset dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui forum informal dan dialog terbuka, delegasi UNIDA Gontor dapat bertukar pengalaman dengan berbagai perguruan tinggi lain yang juga berkomitmen mengembangkan keilmuan HI secara berkelanjutan.
Memasuki hari ketiga, rangkaian acara berpusat pada Sidang Pleno AIHII dan Sesi Panel Komunitas Epistemik. Dalam sesi ini, Al-Ustadzah Dwi Ardiyanti, M.A., mendapat kepercayaan untuk bertugas sebagai ketua sidang, suatu amanah yang mencerminkan pengakuan terhadap kapasitas dan integritas akademik dosen Prodi HI UNIDA Gontor di mata para kolega. Konvensi kemudian ditutup secara resmi dengan penyerahan cendera mata, sertifikat, serta doa penutup yang mengakhiri rangkaian kegiatan dengan khidmat.
Partisipasi aktif Prodi HI UNIDA Gontor dalam Venas AIHII 2025 menghasilkan sejumlah capaian strategis, di antaranya penguatan reputasi akademik prodi, pemutakhiran wawasan untuk pengembangan kurikulum, serta terbukanya peluang kolaborasi riset dengan berbagai perguruan tinggi lain. Berbagai masukan, rumusan sidang, dan jejaring yang terbentuk menjadi modal berharga bagi UNIDA Gontor untuk terus meningkatkan kualitas tridarma perguruan tinggi. Langkah ini sejalan dengan visi kampus untuk melahirkan ulama intelek dan intelektual ulama yang mampu berperan aktif di panggung global, sekaligus meneguhkan posisi UNIDA Gontor sebagai salah satu rujukan Universitas Islam Terbaik di Indonesia.
Redaksi: Puput Wahyu Nurmasanti
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit






