UNIDA Gontor – Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor melaksanakan Praktek Pengayaan Lapangan (PPL) di Pondok Pesantren Modern Al Muwahhidin, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada 22 Oktober hingga 2 November 2025. Kegiatan PPL ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) dan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan pendampingan intensif dari para dosen: Ustadz Aries Fachriza, M.Pd., Ustadzah Nurul Azizah, M.Pd., dan Ustadzah Ayu Era, M.Pd. Kolaborasi ini menjadi ruang belajar riil yang mempertemukan teori kependidikan dengan praktik nyata pengelolaan pendidikan berbasis pesantren.
Sebagai program wajib dan bagian integral kurikulum Fakultas Tarbiyah UNIDA Gontor, PPL dirancang untuk memperkaya pengalaman pedagogis mahasiswa. Sejak hari pertama, para peserta diarahkan mengikuti orientasi lingkungan, mengenali kultur kelembagaan Pondok Pesantren Modern Al Muwahhidin, serta memahami tata kelola pembelajaran dan pembinaan santri. Melalui pendampingan terstruktur, mahasiswa memetakan kebutuhan belajar siswa, mengamati gaya mengajar guru, dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kontekstual dengan karakter pendidikan pesantren.
Rangkaian kegiatan PPL di Lombok Barat ini mencakup observasi, microteaching, praktik mengajar penuh, hingga evaluasi pembelajaran. Pada tahap observasi, mahasiswa mencermati pola interaksi guru dan siswa, strategi diferensiasi dalam kelas, serta integrasi nilai-nilai keislaman dalam mata pelajaran umum maupun keagamaan. Pada tahap praktik mengajar, mereka mengimplementasikan perangkat ajar yang telah disiapkan, mulai dari perumusan tujuan, pemilihan metode, pemanfaatan media belajar, hingga penerapan asesmen formatif, sementara dosen pendamping dan guru pamong memberikan umpan balik konstruktif.
Di luar ruang kelas, mahasiswa Fakultas Tarbiyah UNIDA Gontor juga terjun langsung dalam ekosistem kepesantrenan. Mereka membantu kegiatan keorganisasian santri, mendampingi pembiasaan ibadah dan kedisiplinan, serta mengamati manajemen asrama dan program ekstrakurikuler. Pengalaman ini menegaskan bahwa kompetensi guru tidak hanya diukur dari penguasaan materi, tetapi juga dari keteladanan, komunikasi empatik, dan kemampuan membangun iklim belajar yang aman, disiplin, dan menyenangkan bagi santri.
Bagi mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Inggris, PPL di Pondok Pesantren Modern Al Muwahhidin menjadi kesempatan untuk menerapkan communicative approach dan task-based learning yang disesuaikan dengan kebutuhan santri. Mereka melatih keterampilan berbahasa Inggris santri melalui aktivitas berbasis proyek, permainan edukatif, diskusi, dan latihan berbicara yang interaktif. Sementara itu, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam berlatih memadukan materi akidah, fikih, dan akhlak dengan metode pembelajaran kontekstual, seperti studi kasus, tanya jawab terarah, serta tugas-tugas sederhana yang mendorong internalisasi nilai.
Di penghujung PPL, mahasiswa melaksanakan sesi refleksi bersama dosen pendamping untuk mengevaluasi capaian personal dan tim. Dalam refleksi tersebut, mereka mengidentifikasi berbagai penguatan, seperti peningkatan kepercayaan diri, kemampuan manajemen kelas, kreativitas dalam penggunaan media ajar, serta kemampuan membangun kedekatan dengan santri. Di sisi lain, mahasiswa juga menyusun rencana perbaikan pada aspek-aspek seperti variasi penilaian, penguatan diferensiasi pembelajaran, dan pemetaan kebutuhan belajar individual.
Redaksi: Khairul Umam
Editor: Tubagus Novalul Barokah
