Back

Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.Ag. Kukuhkan Teologi Sains sebagai Disiplin Ilmu Baru di Universitas Islam Terbaik

Prof. Dr. Mohammad Muslih M.Ag. saat menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar di Universitas Darussalam Gontor

UNIDA Gontor – Universitas Darussalam Gontor sebagai salah satu Universitas Islam Terbaik di Indonesia, telah menyelenggarakan acara pengukuhan Guru Besar dalam bidang Filsafat Ilmu kepada Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.Ag. Acara berlangsung khidmat pada Senin, 7 Juli 2025 di Main Hall lantai 4, Universitas Darussalam Gontor.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran penting di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor, antara lain Ketua dan Anggota Badan Wakaf, para pimpinan pondok seperti Kyai al-Hajj Hasan Abdullah Sahal, Kyai al-Hajj Amal Fathullah Zarkasyi, dan Kyai al-Hajj Muhammad Akrim Mariyat. Turut hadir pula Rektor UNIDA Gontor, Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA.Ed., M.Phil., Ketua Senat Universitas Kyai al-Hajj Dr. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, serta para wakil rektor, dosen, guru besar, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan tamu undangan dari berbagai perguruan tinggi.

Prof. Dr. Mohammad Muslih M.Ag. saat menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar di Universitas Darussalam Gontor
Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.Ag. resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Filsafat Ilmu di UNIDA Gontor, mengangkat gagasan “Teologi Sains” sebagai disiplin baru.

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Menuju Teologi Sains: dari Dimensi Baru, Cara Pandang Baru, hingga Disiplin Ilmu Baru”, Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.Ag. menyampaikan gagasan besar tentang pentingnya hubungan harmonis antara agama dan sains. Gagasan ini menurutnya tidak hanya lahir dari kajian akademik, tetapi juga dari kegelisahan intelektual dan harapan spiritual yang mendalam.

Sebagai bagian dari ilustrasi gagasannya, beliau memperkenalkan analogi “Egg Scientific Building“—struktur bangunan keilmuan yang terdiri atas empat lapisan:

  • Kulit cangkang, melambangkan disiplin ilmu seperti sains alam, sosial, dan humaniora;
  • Kulit ari, menggambarkan kerangka teori;
  • Putih telur, merepresentasikan paradigma ilmiah sebagai pelindung dan penopang teori;
  • Kuning telur, sebagai inti yang mencerminkan basis teologis dan metateori sebagai landasan ilmu.

Dengan gaya tutur yang santun namun penuh makna, beliau menyampaikan bahwa semua bagian telur memiliki peran penting. Bahkan kulit telur yang sering dianggap remeh, jika dikelola dengan tepat, bisa menjadi sumber manfaat yang luar biasa, termasuk sebagai pupuk alami dan bahkan bahan anti-aging.

Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa gelar Guru Besar ini bukanlah pencapaian pribadi, melainkan amanah yang dianugerahkan oleh Allah Swt., serta hasil dari doa dan dukungan dari banyak pihak. “Menjadi profesor bukanlah mimpi saya, apalagi ambisi pribadi. Apa yang saya lakukan selama ini hanyalah bagian dari pengabdian atas amanah yang diberikan,” ungkapnya dengan rendah hati.

Prof. Dr. Mohammad Muslih, M.Ag. juga menyebutkan bahwa selama mengabdi di ISID dan kemudian di UNIDA Gontor, ia fokus menjalankan tugas-tugas sesuai lingkup tanggung jawabnya, baik dalam pengajaran, penelitian, maupun manajemen, seperti perannya dalam LPPM, Pascasarjana, pembentukan prodi baru, akreditasi, dan kini di Badan Penjaminan Mutu.

Dalam penutup pidatonya, beliau menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendoakan dan mendukungnya, khususnya kepada para Pimpinan Pondok dan Rektor UNIDA Gontor, seluruh civitas akademika, orang tua, keluarga besar, dan tentu saja kepada istri tercinta Ibu Zulfa Habibah, serta anak-anaknya: Wildan Mubarok, Ph.D., Dian Aggraini, Ph.D., dan cucunya yang sangat dicintai, Lentera R. Narasaka, yang hadir langsung dari Osaka, Jepang.

Prof. Dr. Mohammad Muslih M.Ag. saat menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar di Universitas Darussalam Gontor

“Anugerah ini adalah berkah bersama, semoga menjadi manfaat dan keberkahan untuk kita semua,” tutup beliau dalam suasana haru dan syukur yang mendalam.

Dengan mengusung nilai-nilai keilmuan, spiritualitas, dan tanggung jawab akademik, pengukuhan ini menjadi bukti komitmen Universitas Darussalam Gontor dalam membentuk keilmuan integratif antara agama dan sains, sekaligus meneguhkan posisinya sebagai Universitas Islam Terbaik yang mencetak ilmuwan sekaligus ulama berwawasan global.

Redaksi: Rindang Diannita

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit