UNIDA Gontor – Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversitas yang akan tumbuhan obat tradisional. Pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat tradisional telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia secara turun temurun. Kekayaan budaya berdasarkan pengalaman dan penggunaan secara empiris oleh nenek moyang kita. Namun, masih banyak yang belum memahami zat yang terkandung dalam tumbuhan tersebut serta bagaimana menjamin kehalalannya. Pengolahan bahan alam tersebut banyak diproses menjadi jamu, suplemen kesehatan ataupun fitofarmaka.
Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker dan Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan mengusung tema “Kandungan Senyawa Tanaman Obat Serta Khasiatnya Menuju Produk Herbal Halal KWT Sambi Waras”. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan keterampilan kepada masyarakat dalam memanfaatkan potensi tanaman obat di sekitar mereka. Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan pada hari Selasa (23/06/2025) ini disambut antusias oleh Ibu Kepala Desa Sambirejo serta Mitra UMKM dan KWT (Kelompok Wanita Tani) Sambi Waras.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya mengenal obat-obatan kimia, tapi juga menyadari potensi obat herbal yang bisa mereka racik sendiri,” ujar Ustadzah Anggun Mahirotun, ketua tim pengabdian masyarakat dari Prodi Farmasi Unida Gontor. “Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan secara alami dan berkelanjutan.” Kegiatan ini memberikan pemahaman tentang pemanfaatan bahan alam yang tersedia di lingkungan sekitar sebagai alternatif pengobatan. Selain itu, masyarakat juga dibekali wawasan mengenai pentingnya aspek kehalalan dalam memilih dan meracik produk kesehatan, agar sesuai dengan prinsip syariat Islam. Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan produk alami yang tidak hanya aman dan efektif, tetapi juga halal.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pendapatan serta perekonomian desa Sambirejo menuju UMKM Berdikari dan Mandiri. Berlangsungnya kegiatan ini diharapkan KWT Sambi Waras lebih memahami tentang kandungan bahan aktif dalam tanaman obat tradisional. Dalam kegiatan tersebut, peserta diberikan informasi tentang berbagai hal terkait obat herbal, mulai dari pengenalan jenis-jenis tanaman obat, kandungan senyawanya, hingga khasiat dan peracikan menjadi obat yang siap digunakan. Beberapa contoh obat herbal yang diinfirmasikan antara lain jahe, bunga rosella, serai, secang, lemon dan asam jawa untuk meredakan batuk dan masuk angin, mengatasi masalah pencernaan dan desminore.

“Dulu saya sering beli obat herbal di warung, tapi sekarang saya jadi tahu cara membuatnya sendiri. Bisa lebih hemat dan juga lebih yakin karena tahu bahan-bahannya,” ungkap Siti, salah satu peserta pelatihan.
Selain pemberian informasi dan edukasi tentang tanaman obat tradisonal, kegiatan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi terkait kandungan dan khasiat obat herbal. Tim pengabdian masyarakat dari Prodi Farmasi dan PSPPA Unida Gontor juga memberikan informasi mengenai proses pendaftaran halal produk secara gratis.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari gerakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam menjaga kesehatan,” tambah Ustadzah Anggun. “Ke depan, kami akan terus mendampingi warga Desa Sambirejo dalam pengembangan budidaya tanaman obat dan pengolahan obat herbal.”
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan wujud sinergi antara ilmu farmasi, nilai-nilai syariah, dan upaya pemberdayaan masyarakat Desa Sambirejo. Kegiatan ini memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan tentang obat herbal yang merupakan bagian dari kearifan lokal. Harapannya, Desa Sambirejo bersama para pelaku usaha herbal lokal dapat terus berkembang dalam menghasilkan produk-produk yang berkhasiat, aman, dan sesuai dengan prinsip kehalalan.
Redaksi: Satwika Budi Sawitri
Editor: Fauziyyah Al Hasanah