UNIDA Gontor – Program Studi Farmasi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kembali menggelar kuliah pakar pada Senin, 30 Juni 2025 yang mengangkat tema “Application of AI for New Drug Development”. Acara ini menghadirkan narasumber ahli di bidang bioteknologi farmasi sekaligus General Manager SDM Kimia Farma Group, yaitu Apt. Hendra Farma Johar, M.Si, seorang praktisi sekaligus akademisi yang aktif dalam bisnis kefarmasian.
Kuliah pakar ini dibuka oleh Dosen Farmasi apt. Kurniawan, M.Farm. Pada sambutan beliau menyampaikan bahwa, “AI dalam bidang farmasi sangat penting untuk kemajuan pengobatan masa depan. Salah satu penggunaan teknologi dalam penemuan obat adalah docking molecular untuk menemukan senyawa baru yang berpotensi sebagai obat”.
apt. Hendra Farma Johar, M.Si membahas secara mendalam tentang penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam proses penemuan dan pengembangan obat baru. Materi mencakup konsep dasar AI, pipeline pengembangan obat, keunggulan AI dalam efisiensi waktu dan biaya, hingga tantangan seperti bias data, isu etika, dan ancaman terhadap peran manusia dalam industri farmasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan wawasan mahasiswa farmasi terkait tren terkini dalam industri farmasi, terutama menyangkut transformasi digital yang semakin masif. Melalui pemahaman AI, mahasiswa diharapkan mampu melihat teknologi sebagai partner, bukan ancaman, dalam dunia profesi farmasi.



Kegiatan berlangsung secara interaktif dan informatif, karena beliau menyampaikan contoh penggunaan algoritma AI generatif (SyntheMol-MCTS) dan platform PandaOmics dalam proses penemuan molekul obat antibiotik. SyntheMol tidak hanya menyediakan struktur kimia dari molekul yang dirancang tetapi juga resep untuk sintesisnya, yang memungkinkan validasi eksperimen yang cepat. Setelah data masuk pada aplikasi, maka perlu pengulangan sebanyak 20.000 kali agar mendapat molekul obat yang akurat. Selain itu, SyntheMol dapat menghasilkan dan mengevaluasi sekitar 25.000 antibiotik potensial dan resep sintesisnya dalam waktu kurang dari sembilan jam. Peserta juga aktif berdiskusi tentang dampak teknologi terhadap pekerjaan di bidang farmasi serta pentingnya menjaga etika dan privasi data dalam penggunaan AI.
Redaksi: Anggun Mahirotun Nur Sholikhah
Editor: Rifki Aulia