Back

TIP UNIDA Gontor Ubah Jelantah Jadi Lilin Aroma Kreatif dan Bumi Hijau

Mahasiswa TIP UNIDA Gontor praktik membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah bersama Ustadzah Riska Sumirat di Laboratorium Pangan, suasana diskusi dan demonstrasi alat.

UNIDA Gontor — Program Studi Teknologi Industri Pertanian (TIP) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor pada Kamis, 23 Oktober 2025, menyelenggarakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah di Laboratorium Pangan UNIDA Gontor, Ponorogo. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa TIP dengan tujuan meningkatkan kreativitas, literasi teknologi pengolahan hasil pertanian, sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan melalui pemanfaatan limbah rumah tangga yang aman dan bernilai tambah. Hadir sebagai pemateri, Ustadzah Riska Sumirat, M.T.P., dosen TIP UNIDA Gontor yang berpengalaman di bidang inovasi produk berbasis bahan alami.

Dalam pengantar materinya, Ustadzah Riska menekankan pentingnya pengelolaan minyak jelantah yang kerap terbuang percuma dan berpotensi mencemari air serta tanah. Ia menjelaskan konsep dasar recycling dan upcycling dalam industri, aspek keamanan pangan dan nonpangan, serta parameter mutu bahan yang digunakan. Sesi teori juga membahas peran stearic acid dan wax untuk kestabilan bentuk dan daya bakar, pemilihan essential oil untuk karakter aroma, serta fungsi pewarna mica pada estetika produk. Pemaparan ini menjadi pijakan bagi mahasiswa untuk memahami formula, perbandingan komposisi, dan prosedur kerja yang higienis.

Mahasiswa TIP UNIDA Gontor praktik membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah bersama Ustadzah Riska Sumirat di Laboratorium Pangan, suasana diskusi dan demonstrasi alat.

Pada sesi praktik, peserta memulai dari tahap penyaringan minyak jelantah, pemanasan dan pemurnian awal, pencampuran bahan tambahan sesuai rasio yang dianjurkan, hingga proses pouring, curing, dan pengemasan sederhana. Seluruh tahap ditekankan pada aspek K3 laboratorium: penggunaan sarung tangan, pelindung mata, dan pengaturan suhu agar proses aman serta menghasilkan produk yang konsisten. Suasana pelatihan berlangsung interaktif; mahasiswa aktif bertanya tentang stabilitas aroma, burn time, hingga kalkulasi biaya produksi. Di akhir sesi, peserta memamerkan karya lilin dengan variasi aroma dan bentuk, menunjukkan bahwa inovasi sederhana dapat lahir dari bahan yang mudah diperoleh dan ramah lingkungan.

Kegiatan ini tidak hanya memperkaya keterampilan teknis, tetapi juga membuka wawasan kewirausahaan hijau. Mahasiswa didorong untuk melihat peluang pasar produk home fragrance yang terus bertumbuh, merancang label, menghitung costing, dan menyiapkan strategi pemasaran digital. Pendekatan ini sejalan dengan komitmen UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang mendorong sinergi ilmu, akhlak, dan kebermanfaatan sosial. Ke depan, TIP UNIDA Gontor akan mengembangkan mini project kewirausahaan berbasis laboratorium, pendampingan quality control, serta desain kemasan berkelanjutan agar produk semakin kompetitif.

Dengan pelatihan ini, UNIDA Gontor menegaskan perannya sebagai Universitas Islam Terbaik yang melahirkan lulusan berkarakter, kreatif, dan peka terhadap isu lingkungan—mampu mengolah tantangan menjadi peluang bernilai ekonomi dan kemaslahatan bersama.

Redaksi: Ahmad Fa’iq Dzulfikar As’ad

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit