UNIDA Gontor — Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Darussalam Gontor menyelenggarakan Sharing Session bertajuk “Menghadapi Dunia Global terhadap AI (Artificial Intelligence)” pada Selasa, 14 Oktober 2025, pukul 20.00 WIB, bertempat di Yayasan Pesantren Kreatif Baitul Kilmah. Kegiatan ini merupakan rangkaian Studi Pengayaan Lapangan (SPL) mahasiswa semester 4 dan menghadirkan narasumber inspiratif Dr. K.H. Aguk Irawan, Lc., M.A.—cendekiawan, penulis, penerjemah, dan sastrawan yang aktif mendorong literasi serta penguatan peradaban modern berlandas nilai-nilai keislaman.
Dalam pemaparannya, Dr. Aguk menegaskan bahwa kemajuan AI harus disikapi dengan kesiapan spiritual, moral, dan intelektual. Menurutnya, AI bukan ancaman, melainkan alat bantu yang dapat mempercepat kemaslahatan manusia bila dikelola dengan nilai dan akhlak. Ia mengingatkan bahwa tantangan utama di era digital bukan kehilangan pekerjaan, melainkan meredupnya nilai kemanusiaan. Teknologi dapat meniru kecerdasan, namun tidak pernah menggantikan nurani dan ruh manusia. Karena itu, mahasiswa PBA sebagai calon pendidik, penulis, dan penerjemah dituntut menjaga keseimbangan antara ilmu, spiritualitas, dan akhlak mulia.
Sesi diskusi berlangsung hangat. Para mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang pemanfaatan AI dalam pembelajaran bahasa Arab dan penerjemahan teks-teks klasik Islam. Dr. Aguk mendorong penggunaan teknologi secara produktif—mulai dari riset, pengayaan kosakata, hingga asistensi penyuntingan—tanpa kehilangan orientasi tauhid dan tanggung jawab akademik. Ia menekankan bahwa menulis dan menerjemahkan adalah latihan ruhani: melatih kesabaran, ketelitian, dan keikhlasan; menikmati proses; serta belajar memahami dunia secara lebih mendalam. Aktivitas tersebut menjadi “saksi” ilmu—hidup melampaui usia penulis—sekaligus sarana membersihkan batin dan menjernihkan pikiran.
Pemilihan lokasi di Yayasan Pesantren Kreatif Baitul Kilmah memperkaya pengalaman mahasiswa, karena lembaga ini memadukan literasi, kreativitas, dan dakwah digital. Sinergi nilai Islam dengan keterampilan modern—menulis, menerjemah, hingga produksi konten—memberi contoh konkret integrasi ilmu dan amal. Di akhir acara, doa bersama dipanjatkan dan Dr. Aguk berpesan: masa depan bukan milik mereka yang sekadar menguasai teknologi, melainkan mereka yang menggunakannya untuk kemaslahatan.
Melalui kegiatan ini, PBA UNIDA Gontor menegaskan komitmen membentuk generasi intelektual Muslim yang cerdas, kreatif, dan berakhlak. Orientasi pembelajaran diarahkan agar mahasiswa adaptif menghadapi arus teknologi global, namun tetap berpegang pada nilai-nilai Islam. Semangat ini sejalan dengan visi UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang menumbuhkan kepemimpinan berilmu dan berakhlak. Dengan dukungan ekosistem akademik yang kolaboratif, UNIDA Gontor terus memperkuat peran sebagai Universitas Islam Terbaik dalam melahirkan pendidik, penulis, dan penerjemah yang berkontribusi nyata bagi umat.
Redaksi: Hafiz Aqila
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit






