UNIDA Gontor – Fakultas Kedokteran Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor) merayakan milad pertamanya pada Sabtu, 3 November 2024. Acara yang digelar di Hall Cios UNIDA Gontor ini menjadi momentum penting dalam sejarah fakultas baru tersebut, yang berkomitmen mencetak dokter-dokter Muslim berbasis nilai-nilai pesantren.
Pembukaan Acara dan Sambutan Inspiratif
Milad ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, tamu undangan dari berbagai perguruan tinggi, serta mahasiswa Fakultas Kedokteran UNIDA Gontor. Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Gathar Alif, yang membacakan surat Adz-Dzariyat ayat 54–60. Lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Oh Pondokku turut menyemarakkan suasana.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kedokteran UNIDA Gontor mengulas perjalanan singkat pendirian fakultas ini, yang resmi berdiri pada 3 November 2023 dengan angkatan pertama sebanyak 50 mahasiswa. “Fakultas ini berlandaskan visi pondok pesantren untuk melahirkan dokter santri yang tidak hanya profesional tetapi juga memiliki bekal spiritual yang kuat,” ungkapnya. Masa pendidikan di fakultas ini dirancang selama enam tahun: empat tahun pendidikan sarjana dan dua tahun pendidikan klinis.
Kerja Sama Akademik dan Dukungan Mitra Strategis
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) juga turut hadir untuk berbagi pengalaman, menyampaikan pentingnya kesiapan mahasiswa menghadapi Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). “Angkatan pertama selalu istimewa, tetapi juga penuh tantangan. Kami mendukung UNIDA agar mampu menghasilkan lulusan pertama yang berkompeten,” ujarnya.
Rektor UNIDA Gontor, Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil., menyampaikan rasa syukur atas kerja sama dengan UII, terutama dalam pemilihan rumah sakit pendidikan di Sragen sebagai tempat praktik klinis. “Hubungan wakaf yang dimiliki UII dan UNIDA adalah cerminan pendidikan kedokteran yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pengabdian dengan nilai-nilai keagamaan dan sosial yang tinggi,” jelasnya.
Rektor juga memaparkan misi besar UNIDA untuk menjalin kerja sama internasional dengan universitas di Ankara, Inggris, dan Mesir. Langkah ini bertujuan meningkatkan akreditasi fakultas sekaligus memperluas akses pendidikan mahasiswa kedokteran UNIDA. “Dokter bukan sekadar penyembuh fisik, tetapi juga pemberi ketenangan batin,” tambahnya.
Pesan dari Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor
Acara ditutup dengan pesan dari Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, yang menekankan pentingnya nilai-nilai pesantren dalam pendidikan kedokteran. “Ilmu kedokteran adalah bagian dari ilmu agama yang diperintahkan Allah untuk dipelajari. Dokter santri dari UNIDA diharapkan tidak hanya unggul secara profesional, tetapi juga menghidupkan ruh keikhlasan, kesederhanaan, dan ukhuwah Islamiyah,” pesannya.
Harapan Masa Depan Fakultas Kedokteran UNIDA Gontor
Dalam suasana penuh kebahagiaan dan optimisme, milad pertama ini menjadi tonggak sejarah penting bagi Fakultas Kedokteran UNIDA Gontor. Fakultas ini berkomitmen mencetak dokter santri yang unggul di bidang medis, berjiwa sosial tinggi, dan siap mengabdi kepada masyarakat dengan landasan iman dan takwa.
Momentum ini menjadi langkah awal UNIDA dalam memperkuat kontribusinya bagi bangsa dan umat melalui pendidikan kedokteran yang holistik dan berbasis pesantren.
Redaksi: Humas Fakultas Kedokteran