Back

Mengukuhkan Ukhuwah Islamiyah, UNIDA Gontor Menerima Kunjungan dari PP al-Ikhlas al-Islamy Kaliaji

UNIDA Gontor UNIDA Gontor kampus putri menerima kunjungan dari PP Al-Ikhlas Al-Islamiy Kaliaji untuk mengetahui lebih dalam tentang Universitas Darussalam Gontor, yang merupakan Universitas berintegrasi pesantren. Sistem kepesantrenan di unidUNIDA Gontor ini adalah faktor dasar yang membedakan antara Universitas Darussalam Gontor dengan Universitas lainnya. “ Harapannya, perwakilan pondok yang berkunjung bisa memberi pelajaran bagi yang belum berkesempatan ikut berkunjung” Jelas Ustadz Lalu Ahmad sebagai sekertaris Pimpinan PP Al-Ikhlas.

Kunjungan ini berlangsung pada hari Rabu, 19 Juni 2024 yang bertempat di Meeting Room Gedung Istanbul, Kelas C, dihadiri oleh Al-Ustadz Dr  Cecep Sobar Rahmat, M.Pd.I sebagai deputi Universitas Darussalam Gontor, Para Tenaga Pendidik dan Perwakilan Mahasiswi Unida.

Al-Ustadz Cecep Sobar Rahmat, M.Pd.I menyampaikan bahwa selain terintegrasi dengan pesantren, UNIDA Gontor mempunyai kurikulum yang terintegrasi antara prestasi akademik dan non-akademik (IPK dan IPKs), makna yang beliau sampaikan sangat mendalam bahwa Gontor memiliki nilai yang tidak dapat diubah, namun memiliki sistem terus berkembang maka dari itu UNIDA Gontor akan selalu mengevaluasi sistem yang berjalan untuk perkembangan yang lebih baik lagi.

Tidak hanya itu UNIDA Gontor berorientasi kepada keilmuan, keislaman, dan kemasyarakatan, yang telah tercantum didalam Visi pondok yaitu Universitas bersistem pesantren, yang merupakan pusat pengembangan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer, dan Pusat Bahasa Al-Qur’an. Islamisasi Ilmu Pengetahuan bertujuan untuk meng-counter Liberalisme, Pluralisme, dan Sekularisme Di Gontor tidak ada yang namanya dikotomi ilmu, tidak dipisahkan antara ilmu umum dan ilmu agama. Seperti kutipan dari salah satu pendiri Gontor yakni K.H. Ahmad Sahal, beliau menyampaikan “Jadilah Ulama yang Intelek, bukan Intelek yang tahu Agama” .  Kunjungan tersebut berjalan hikmat dan lancar, semoga menjadi momentum perekat umat.

Redaksi: Devianest Narendra