Back

Mahasiswi PMH UNIDA Gontor Ikuti Konferensi Nasional X Hukum Perdata APHK

Mahasiswi Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum (PMH) Universitas Darussalam Gontor berpartisipasi dalam Konferensi Nasional X Hukum Perdata dan Mukernas APHK 2025 di Universitas Surabaya.

UNIDA Gontor — Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum (PMH) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kembali menunjukkan kiprah akademiknya di tingkat nasional dengan turut serta dalam Konferensi Nasional X Hukum Perdata & Mukernas APHK 2025 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengajar Hukum Keperdataan (APHK). Kegiatan bergengsi berskala nasional ini dilaksanakan pada Rabu, 15 Oktober 2025, bertempat di Gedung Perpustakaan Lantai 5 Universitas Surabaya (UBAYA).

Acara dibuka secara resmi oleh Presiden APHK, Prof. Dr. Yohanes Sogar Simamora, S.H., M.Hum., serta dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI, Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., selaku tamu kehormatan. Dengan mengusung tema besar “Asas-asas dalam Hukum Perikatan: Relevansi dan Penerapannya di Masa Sekarang”, konferensi ini menjadi wadah penting bagi akademisi dan mahasiswa hukum dari berbagai perguruan tinggi untuk mendiskusikan dinamika asas hukum perikatan dalam konteks digital dan masyarakat modern.

Mahasiswi Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum (PMH) Universitas Darussalam Gontor berpartisipasi dalam Konferensi Nasional X Hukum Perdata dan Mukernas APHK 2025 di Universitas Surabaya.

Mahasiswi UNIDA Gontor, yang dikenal sebagai bagian dari Universitas Islam Terbaik di Indonesia, turut ambil bagian dengan mempresentasikan sejumlah karya ilmiah yang inovatif dan relevan. Di antaranya, Ilma Tsaqila Khoirun Nisa dan Tazkia Lathifah (PMH 6) membawakan paper berjudul “Epistemologi Kebebasan Berkontrak: Analisis Asas Freedom of Contract”. Sementara itu, Khiththotul Faz Assilmi (PMH 8) bersama Ilma Tsaqila Khoirun Nisa mengulas tema “Dilema Nikah Tanpa Catatan: Relevansi I’lan An-Nikah dan Perlindungan Hukum di Era Modern.”

Adapun kelompok lain yang terdiri dari Kamila Sutanti, Dwi Febrianti Anwar, dan Najwah Safanah (PMH 6) menyajikan kajian berjudul “Dualisme Hukum dan Pergeseran Nilai Tanah Adat: Antara Sakralitas dan Komodifikasi.” Dari ranah Hukum Ekonomi Syariah (HES), Salsabila Azzahra dan Imelda Devianti (HES 2) mempresentasikan riset berjudul “Analisis Perilaku Konsumen dalam Transaksi Digital: Studi Kasus pada Generasi Milenial dan Gen Z.”

Selama konferensi, berbagai asas hukum perdata seperti freedom of contract, konsensualisme, itikad baik, pacta sunt servanda, dan privity menjadi bahan pembahasan utama. Relevansi penerapannya di era kontrak elektronik, tanda tangan digital, hingga perlindungan data pribadi turut disoroti secara mendalam.

Keterlibatan mahasiswi PMH UNIDA Gontor dalam forum ilmiah nasional ini tidak hanya memperluas wawasan akademik, tetapi juga mempertegas posisi kampus sebagai Universitas Islam Terbaik yang berkomitmen melahirkan generasi ahli hukum Islam yang kompeten, berintegritas, dan siap menjawab tantangan zaman.

Redaksi: Kamila Sutanti

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit