UNIDA Gontor – Pada Kamis (12/12/2024), mahasiswi semester IV Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor melanjutkan rangkaian Studi Akademik dengan mengunjungi dua lembaga strategis di Jakarta, yaitu Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa mengenai tata kelola pemerintahan yang baik serta peluang riset internasional. Didampingi oleh Al Ustadzah Dwi Ardiyanti, M.A., dan Al Ustadzah Marsha Niswah, S.Sos., kunjungan ini berlangsung dengan interaktif dan penuh inspirasi.
Kunjungan ke LKPP: Menjajaki Transparansi dan Akuntabilitas
Berlokasi di Jalan Epicentrum Tengah, Jakarta Selatan, kunjungan ke LKPP dimulai dengan pemaparan peran strategis lembaga ini dalam mendukung tata kelola pemerintahan melalui pengadaan barang/jasa. Mahasiswi diajak mendalami pentingnya sistem e-procurement sebagai upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan publik. Selain itu, LKPP juga menyoroti perannya dalam memberdayakan UMKM sebagai bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Diskusi yang berlangsung membahas isu-isu pengadaan publik dan potensi kerja sama internasional dalam pengelolaan pengadaan. Para peserta memahami bagaimana pengadaan publik yang baik dapat menjadi elemen kunci pembangunan nasional, sekaligus membuka wawasan tentang peluang karir di sektor ini.
Kunjungan ke BRIN: Menggali Potensi Riset Internasional
Berlanjut ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Gedung Widya Graha, Jakarta, mahasiswi mendapat pemaparan dari Dr. Athiqah Nur Alami, Kepala Pusat Riset Politik BRIN. Ia menjelaskan sejarah BRIN sebagai lembaga riset terintegrasi sejak 2021, serta fokus lembaga ini pada isu-isu politik internasional, keamanan, dan ekonomi strategis.
Sesi berikutnya diisi oleh Prof. Tri Nuke Pujiastuti, yang memaparkan relevansi teori hubungan internasional dengan isu-isu global seperti hak asasi manusia, konflik internasional, dan digital xenophobia. Beliau juga menekankan pentingnya memahami posisi Islam dalam konteks politik global, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi komunitas Muslim di dunia.
Pembicara lainnya, Kak Annisah, memberikan motivasi mengenai potensi riset di bidang hubungan internasional. Ia menekankan bahwa isu-isu sederhana, termasuk perubahan sosial di tingkat individu, dapat berdampak besar dalam kajian global. Topik penelitian berbasis konteks Islam juga dianggap memiliki peluang besar untuk berkontribusi pada pemahaman dunia.
Penutupan yang Bermakna
Setelah sesi diskusi dan tanya jawab, kegiatan diakhiri dengan pemberian cinderamata kepada tuan rumah oleh dosen pendamping dan sesi foto bersama. Kunjungan ini memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswi, memperkaya pengetahuan mereka tentang tata kelola pemerintahan dan potensi riset internasional sebagai bekal menghadapi tantangan global.
Editor : Rifki Aulia