Back

Mahasiswi HI UNIDA Gontor Dalami Diplomasi Publik di Kemenlu RI sebagai Soft Power

Mahasiswi HI UNIDA Gontor Kelas C kunjungi Direktorat Diplomasi Publik Kemenlu RI, berdiskusi soft power dan diplomasi publik.

UNIDA Gontor — Mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional (HI) Semester IV Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Kelas C melaksanakan Kunjungan Studi Akademik ke Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia pada Senin, 1 Desember 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswi Semester IV dengan pendampingan Al-Ustadzah Afni Regita Cahyani, S.IP., M.A., serta As-Sayyidah Aurelia Noveri, S.Sos., sebagai bagian dari pembelajaran lapangan untuk memperkuat pemahaman tentang diplomasi publik sebagai instrumen soft power Indonesia di tengah dinamika global yang semakin kompleks.

Kunjungan ini memiliki kekhasan karena menghadirkan pemateri yang merupakan kader alumni Pondok Modern Darussalam Gontor. Paparan materi disampaikan oleh Bapak Sunani Ali Asrori, S.H., LL.M., Diplomat Ahli Madya dari Direktorat Diplomasi Publik Kemenlu RI, serta Bapak Akhmad Masbukhin, Diplomat Ahli Madya (Counsellor) dari Pusat Strategi Kebijakan Asia Pasifik dan Afrika, Alumni Gontor tahun 1998. Latar belakang pesantren para pemateri menjadikan penyampaian materi terasa dekat, inspiratif, dan memotivasi mahasiswi bahwa diplomasi dapat dijalankan dengan karakter santri yang berintegritas, disiplin, serta berakhlak mulia, sejalan dengan semangat UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang membina kompetensi akademik dan karakter.

Mahasiswi HI UNIDA Gontor Kelas C  kunjungi Direktorat Diplomasi Publik Kemenlu RI, berdiskusi soft power dan diplomasi publik.

Materi utama mengangkat tema “Diplomasi Publik sebagai Instrumen Soft Power” yang diuraikan melalui pilar politik, nilai kebangsaan, Bhinneka Tunggal Ika, moderasi beragama, hingga kekayaan sosial budaya, ekonomi kreatif, serta gastronomi. Pemateri menegaskan bahwa aset budaya dan nilai-nilai bangsa merupakan modal penting untuk membangun citra positif Indonesia di mata dunia, termasuk melalui strategi komunikasi diplomatik yang adaptif di era digital.

Diskusi berlangsung hangat dan komunikatif. Mahasiswi aktif mengajukan pertanyaan mengenai tantangan diplomasi digital, penanganan hoaks internasional, serta peluang karier diplomatik. Pemateri menjawab secara rinci, sekaligus menekankan bahwa santri memiliki potensi kuat menjadi diplomat berkarakter dengan bekal moral, kedisiplinan, dan keterampilan komunikasi. Dalam sesi penutup, dosen pembimbing turut mengusulkan penguatan tindak lanjut melalui pengadaan kembali program Diplomat Santri, agar kontribusi intelektualitas santri dalam dunia diplomasi semakin terarah.

Melalui kunjungan ini, mahasiswi diharapkan memperkuat wawasan global, public speaking, dan kecakapan digital sebagai bekal menjadi duta bangsa di masa mendatang. Upaya tersebut mempertegas komitmen UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik dalam menyiapkan generasi muda yang unggul, berdaya saing, dan siap berkontribusi bagi Indonesia di level internasional.

Redaksi : Puput Wahyu Nurmasanti

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit