UNIDA Gontor — The 13th ASEAN Universities International Conference on Islamic Finance (AICIF 2025) yang berlangsung pada 3–5 Desember 2025 di Universitas Darussalam Gontor menjadi wahana penting bagi akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk mendiskusikan arah masa depan keuangan Islam. Dengan mengusung tema “Leveraging Islamic Social Finance and Digital Innovation for Sustainable Development: Pathways to a Resilient Future”, konferensi ini menegaskan peran keuangan Islam dalam menjawab tantangan global, mulai dari kemiskinan, perubahan iklim, hingga ketidaksetaraan ekonomi, sekaligus meneguhkan posisi UNIDA sebagai salah satu Universitas Islam Terbaik di kawasan.
Dalam forum bergengsi ini, dua mahasiswa UNIDA Gontor, Muhammad Azrul Amirullah dan M. Akbar Hilman, tampil sebagai presenter dengan makalah berjudul “State Regulation and Sharia Legitimacy in Indonesia: A Normative Analysis of Halal Certification Practices”. Keduanya mengkaji secara mendalam regulasi negara dan legitimasi syariah dalam praktik sertifikasi halal di Indonesia, terutama terkait produk atau barang yang belum bersertifikat halal. Pendekatan yang digunakan memadukan perspektif hukum Islam dan hukum positif, sehingga memberikan gambaran yang komprehensif bagi pemangku kepentingan di sektor industri halal.
Paparan penelitian ini sejalan dengan fokus utama AICIF 2025, yang mencakup pengembangan keuangan sosial Islam melalui zakat, wakaf, dan sedekah, penguatan industri halal, ekonomi sirkular, serta pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Selain itu, konferensi juga menyoroti isu-isu penting lainnya, seperti peran Hukum Islam dalam praktik bisnis berkelanjutan, pemanfaatan teknologi blockchain, transformasi digital, kecerdasan buatan (AI) dalam keuangan Islam, tata kelola dan manajemen risiko, perbankan Islam dan investasi hijau, pasar modal syariah, hingga persoalan kemiskinan dan distribusi kekayaan dalam keberlanjutan finansial.
Melalui sesi presentasi, Azrul dan Akbar menegaskan bahwa sertifikasi halal tidak hanya menyangkut kepatuhan formal terhadap regulasi negara, tetapi juga legitimasi syariah yang menjadi landasan moral dan spiritual bagi konsumen muslim. Mereka menyoroti pentingnya sinergi antara lembaga negara, otoritas keagamaan, dan pelaku industri untuk memastikan perlindungan konsumen serta penguatan ekosistem halal nasional. Analisis normatif yang mereka tawarkan memberikan masukan bagi perbaikan kebijakan dan praktik sertifikasi halal ke depan.
Partisipasi aktif mahasiswa dalam konferensi internasional ini menunjukkan komitmen UNIDA Gontor dalam mendorong budaya riset dan tradisi keilmuan yang kuat. Kehadiran mereka di tengah para cendekiawan dan praktisi regional menjadi bukti bahwa kampus ini terus berupaya mengukuhkan perannya sebagai rujukan keilmuan dan pusat pengembangan keuangan Islam. Momentum AICIF 2025 diharapkan semakin memperkokoh reputasi UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang melahirkan generasi intelektual muslim berwawasan global dan berkontribusi nyata bagi kemaslahatan umat.
Redaksi : Muhammad Azrul Amirullah
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit







