Back

Kuliah Tamu Farmasi UNIDA Gontor Kupas Teknologi S-SNEDDS untuk Obat Lebih Efektif

Mahasiswa Farmasi UNIDA Gontor mengikuti kuliah tamu tentang teknologi S-SNEDDS bersama Dr. apt. Iis Wahyuningsih di Aula Fungsionaris Istanbul.

UNIDA Gontor — Program Studi Farmasi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kembali menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu pada Sabtu, 29 November 2025, bertempat di Aula Fungsionaris Istanbul Lantai 1. Acara yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 12.00 WIB ini diikuti oleh mahasiswa semester 4 Prodi Farmasi. Pada kesempatan tersebut, UNIDA Gontor menghadirkan narasumber Dr. apt. Iis Wahyuningsih, M.Si., dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menyampaikan materi bertajuk “Pengembangan Sediaan Padat dari Nanopartikel: Studi Solid-Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (S-SNEDDS) Icariin dan Minyak Biji Jintan Hitam (MBJH) sebagai Model.”

Kegiatan diawali dengan sambutan perwakilan Program Studi Farmasi yang menegaskan pentingnya penguatan wawasan teknologi farmasi modern bagi mahasiswa. Sebagai salah satu kampus yang terus berupaya mengokohkan posisinya di jajaran Universitas Islam Terbaik di Indonesia, UNIDA Gontor mendorong mahasiswa untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengikuti perkembangan riset mutakhir dalam bidang formulasi dan penghantaran obat. Suasana kuliah tamu berlangsung hangat dan interaktif, terlihat dari antusiasme mahasiswa yang aktif bertanya serta menanggapi penjelasan narasumber.

Dalam pemaparan materi, Dr. Iis menjelaskan bahwa banyak senyawa aktif farmasi memiliki kelarutan rendah, stabilitas yang kurang baik, dan bioavailabilitas yang tidak optimal. Untuk menjawab tantangan tersebut, dikembangkanlah teknologi Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS), yaitu sistem berbasis minyak dan surfaktan yang secara spontan membentuk nanoemulsi di saluran cerna. Teknologi ini mampu meningkatkan kelarutan, mempercepat disolusi, serta mendukung peningkatan penyerapan dan efek terapi obat, terutama bagi senyawa yang bersifat lipofilik atau tidak stabil di saluran pencernaan.

Mahasiswa Farmasi UNIDA Gontor mengikuti kuliah tamu tentang teknologi S-SNEDDS bersama Dr. apt. Iis Wahyuningsih di Aula Fungsionaris Istanbul.

Lebih lanjut, narasumber memaparkan bahwa bentuk padat dari sistem ini, yaitu Solid-SNEDDS (S-SNEDDS), dikembangkan melalui proses adsorpsi menggunakan bahan pembawa seperti Aerosil dan Crospovidone. Dengan pendekatan ini, formulasi menjadi lebih stabil, mudah dikembangkan dalam bentuk tablet atau kapsul, dan lebih praktis untuk aplikasi klinis. Contohnya, Icariin sebagai kandidat terapi disfungsi ereksi diketahui memiliki bioavailabilitas yang sangat rendah. Melalui formulasi S-SNEDDS, kelarutan dan disolusinya meningkat signifikan, diikuti peningkatan permeasi serta potensi efek terapinya.

Minyak Biji Jintan Hitam (MBJH) yang mengandung senyawa aktif thymoquinone juga dijadikan model dalam penelitian. Melalui formulasi S-SNEDDS, nanoemulsi MBJH menjadi lebih stabil, ukuran droplet mencapai skala nanometer, waktu emulsifikasi kurang dari satu menit, serta menunjukkan aktivitas antitrombositopenia yang lebih baik dibandingkan bentuk awalnya. Narasumber menekankan bahwa keberhasilan formulasi Icariin dan MBJH ini menggambarkan besarnya peluang pengembangan teknologi S-SNEDDS dalam meningkatkan performa berbagai sediaan farmasi di masa depan.

Pada sesi diskusi, mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan, baik terkait aspek teknis formulasi maupun peluang riset lanjutan di bidang drug delivery system. Dr. Iis juga mendorong mahasiswa untuk aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah, sehingga dapat berkontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu kefarmasian. Di akhir acara, pihak Program Studi Farmasi UNIDA Gontor menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada narasumber atas ilmu yang telah dibagikan. Melalui kegiatan ini, UNIDA Gontor terus memperkuat komitmennya sebagai salah satu Universitas Islam Terbaik yang mendorong integrasi ilmu, riset, dan nilai-nilai keislaman dalam setiap kegiatan akademik.

Redaksi: Mahmud Carica Dewi

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit