UNIDA Gontor — Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor bekerja sama dengan Program Studi Bahasa & Sastra Arab Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Kuliah Pakar bertema “Peluang dan Tantangan Bahasa Arab pada Level Nasional dan Internasional”, yang digelar di Kampus UAD Yogyakarta pada 14 Oktober 2025, menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Rika Astari, S.S., M.A., Guru Besar Bidang Bahasa dan Media. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari rangkaian Studi Pengayaan Lapangan (SPL) yang secara khusus dirancang untuk memperluas wawasan akademik serta memperkuat jejaring keilmuan lintas kampus.
Dalam paparannya, Prof. Rika menegaskan bahwa penguasaan bahasa Arab memiliki posisi strategis dalam komunikasi lintas budaya dan diplomasi keilmuan. Menurutnya, kompetensi linguistik yang kokoh—ditopang kemampuan literasi media—akan memperluas daya saing lulusan PBA di tingkat nasional sekaligus membuka akses kontribusi di panggung global. Ia mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta cakap memanfaatkan medium digital sebagai wahana penyebaran pengetahuan yang bertanggung jawab. Semangat ini sejalan dengan komitmen UNIDA Gontor dalam mencetak generasi akademik yang unggul dan berkarakter, sebagaimana visinya menjadi Universitas Islam Terbaik.
Sesi inti kuliah menitikberatkan pada inovasi pembelajaran, terutama materi “Terapi Pengucapan Bunyi Huruf Hijaiyah bagi Siswa dengan Gangguan Pendengaran (Tunarungu).” Prof. Rika menjelaskan bahwa instruksi fonetik pada huruf hijaiyah (aksara Arab) memiliki kekayaan variasi titik artikulasi (makhārij al-ḥurūf)—dari konsonan yang dihasilkan di bibir (seperti /b/) hingga bunyi yang diproduksi di tenggorokan (seperti /‘ain/) dan celah pita suara (seperti /ḥā/). Keberagaman ini menjadikan huruf hijaiyah sebagai medium efektif untuk pelatihan artikulasi yang terstruktur dan terukur.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya pendekatan terapi yang menyeluruh: terapi artikulasi, pernapasan, dan penguatan organ produksi bunyi, dilengkapi latihan pemusatan perhatian, terapi perilaku, serta teknik pemijatan untuk melenturkan otot dan saraf wajah, tangan, serta memperkuat otot-otot tenggorokan. Tujuan utamanya ialah memastikan peserta didik tunarungu mampu menghasilkan bunyi huruf Arab secara tepat, sehingga akses mereka terhadap pembelajaran Al-Qur’an dan materi keislaman kian inklusif. Penerapan model terapi berbasis evidensi ini juga menjadi peluang riset kolaboratif antardosen dan mahasiswa di bidang fonetik Arab, pendidikan inklusif, dan teknologi pembelajaran.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari mahasiswa karena menawarkan jembatan praktis antara teori kebahasaan, pedagogi inklusif, dan literasi media. Bagi UNIDA Gontor, sinergi akademik dengan UAD mempertegas arah pengembangan kurikulum yang relevan, humanis, dan berorientasi masa depan, sekaligus memperkuat reputasi institusi sebagai Universitas Islam Terbaik yang konsisten mendorong inovasi pembelajaran dan pengabdian ilmiah bagi masyarakat. Dengan bekal ilmu dan jejaring ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi duta bahasa Arab yang profesional, beretika, dan adaptif terhadap dinamika global.
Redaksi: Maston Akbar Sansayto
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit






