Back

UNIDA Gontor Gelar Kuliah Internasional Bahas Isu Kontemporer Perbandingan Agama Bersama Universitas Cadi Ayyad Maroko

UNIDA-Gontor-Gelar-Kuliah-Internasional-Bahas-Isu-Kontemporer-Perbandingan-Agama-Bersama-Universitas-Cadi-Ayyad-Maroko

UNIDA Gontor Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kembali menguatkan kiprah akademik global melalui Kuliah Umum Tamu bertajuk “Perkembangan Isu-Isu Kontemporer Mengenai Perbandingan Agama” yang diselenggarakan pada Kamis (20/11/2025) di Hall Senat Lantai 2. Kegiatan ini menghadirkan narasumber internasional, Dr. Ibrahim Redha, Profesor Pendidikan Tinggi pada Fakultas Sastra dan Ilmu Humaniora, Universitas Cadi Ayyad, Marrakesh, Maroko.

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ushuluddin, Al-Ustadz Syamsul Hadi Untung, M.A., M.L.S. Dalam sambutannya, beliau menegaskan komitmen Fakultas Ushuluddin untuk terus menghadirkan forum akademik berkelas internasional sebagai ruang penguatan keilmuan sekaligus perluasan jejaring global.

Dalam pemaparannya, Dr. Ibrahim Redha menekankan bahwa Ilmu Perbandingan Agama (Studi Agama-Agama) merupakan disiplin penting yang memiliki akar kuat dalam tradisi intelektual Islam. Menurutnya, ilmu ini hadir sebagai kelanjutan dari amanat risalah dan dakwah, serta berkaitan erat dengan berbagai disiplin keislaman seperti sīrah nabawiyyah, sīrah diniyyah, fikih, dan dakwah. Ia juga menjelaskan perbedaan mendasar antara orientasi studi perbandingan agama dalam Islam dan pendekatan Barat yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh seperti Max Müller.

“Dalam Islam, ilmu ini adalah salah satu pilar dalam menegakkan kalimat tauhid dan menunjukkan Islam sebagai agama yang benar, bijaksana, serta penyempurna ajaran-ajaran sebelumnya,” ungkapnya di hadapan peserta.

Lebih lanjut, Dr. Redha menyoroti dinamika isu-isu kontemporer yang memperlihatkan semakin relevannya Islam untuk terus disebarluaskan, baik nilai-nilai ajarannya maupun hikmah rahmatan lil ‘alamin yang dibawanya. Ia turut mengapresiasi keberadaan kajian perbandingan agama di UNIDA Gontor dan berharap studi ini dapat melahirkan kader-kader dai dan ulama yang mumpuni.

“Saya mendoakan UNIDA dapat melahirkan kader ahli Perbandingan Agama, sehingga nilai Islam semakin dirasakan dan disebarluaskan,” ujarnya.

Pada sesi diskusi, salah satu peserta dari kalangan dosen mengangkat pertanyaan mengenai posisi intelektual Muslim dalam konteks moderasi beragama di masyarakat multikultural seperti Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Dr. Redha menyebut bahwa persoalan serupa juga menjadi perhatian banyak negara.

Ia menegaskan bahwa kunci utamanya adalah menyebarkan Islam dengan retorika dakwah yang hikmatis, dialogis, dan persuasif, tanpa meninggalkan prinsip iman dan ajaran Islam. Menurutnya, intelektual Muslim harus tetap membaur dalam kehidupan sosial sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sekaligus menjaga integritas keislaman dalam setiap perannya di masyarakat.

Kegiatan ditutup dengan doa oleh Prof. Dr. Sujiat Zubaidi Saleh, M.A., yang menambah kekhidmatan rangkaian acara.

Melalui kuliah internasional ini, UNIDA Gontor kembali menegaskan posisinya sebagai pusat studi keislaman yang aktif mengembangkan wacana akademik global, khususnya dalam bidang Perbandingan Agama, sekaligus memperluas kerja sama internasional dengan institusi terkemuka dunia Islam.

Redaksi: M. Djaya Aji Bima Sakti

Editor: Tubagus Novalul Barokah