UNIDA Gontor – Dalam rangka memperkuat tradisi intelektual di lingkungan kampus, Himpunan Mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam (HMP AFI) Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kembali menggelar kajian rutin bertajuk Kajian Daras Peri Ilmu dalam Islam, pada Sabtu, 14 Juni 2025. Kajian ini mengangkat karya monumental Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas dan mengupasnya secara mendalam bersama narasumber utama, Al-Ustadz Dr. Yongki Sutoyo, S.T., M.Ag.
Kajian ini menyoroti sejarah perkembangan sains modern yang akarnya tak terlepas dari filsafat alam Yunani klasik, khususnya pemikiran Aristoteles. Aristoteles memandang bahwa realitas terbagi ke dalam hirarki berdasarkan potensi geraknya—tumbuhan, hewan, dan manusia yang dibedakan melalui rasio. Pandangan ini kemudian melahirkan konsep kausalitas dan ide tentang “sebab pertama yang tak disebabkan” atau unmoved mover.
Namun, seiring perkembangan zaman, paradigma ilmiah mengalami sekularisasi, di mana alam diposisikan sebagai satu-satunya realitas tanpa campur tangan Yang Transenden. Inilah yang dikritik oleh al-Attas, dan menjadi dasar pentingnya pengembangan pandangan alam Islam yang integral—menggabungkan dimensi rasional, empiris, sekaligus spiritual.
Dalam pemaparannya, Dr. Yongki menjelaskan bahwa Islamisasi ilmu bukan sekadar memberi label Islami pada pengetahuan Barat, melainkan proses purifikasi terhadap konsep-konsep asing yang telah terkontaminasi pandangan sekular-materialistik. Ia menegaskan bahwa ilmu seharusnya menjadi sarana mengenal Tuhan dan membimbing manusia mengelola dunia dengan nilai-nilai ilahiah.
Kajian ini juga menekankan pentingnya peran institusi pendidikan Islam dalam membangun kesadaran epistemologis di kalangan mahasiswa. UNIDA Gontor, sebagai salah satu Universitas Islam Terbaik di Indonesia, terus mendorong inisiatif akademik seperti ini untuk menciptakan generasi intelektual Muslim yang berpikir kritis sekaligus berakhlak mulia.
Dengan diselenggarakannya kajian ini, HMP AFI berharap dapat memperkuat basis keilmuan mahasiswa serta mempertegas peran UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang tak hanya unggul dalam aspek spiritual, namun juga dalam bidang pemikiran dan keilmuan kontemporer.
Redaksi: Zikri Taftazani dan Martin Putra Perdana
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit