Back

IQT UNIDA Gontor Telusuri Ayat Kauniyyah di BMKG Malang, Studi Akademik

Mahasiswi IQT UNIDA Gontor belajar ayat kauniyyah di BMKG Stasiun Klimatologi Malang bersama narasumber BMKG.

UNIDA Gontor — Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) Universitas Darussalam Gontor menyelenggarakan Studi Akademik (SA) ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Malang, pada Jumat, 9 Jumadal Ula 1447/31 Oktober 2025. Kegiatan diikuti 38 mahasiswi semester 2 kelas CG, didampingi tiga dosen pembimbing: Rochmad, M.A., Ph.D., Fahmi Akhyar Al Farabi, M.Ag., dan Haila Fardyatullail, M.Ag. Kunjungan ini dirancang untuk memperkaya pemahaman mahasiswi terhadap ayat-ayat kauniyyah serta relevansinya dengan temuan ilmiah kontemporer di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Pada sesi inti, dua narasumber BMKG—Amin Mahfudi, S.T. dan Firda Amalia Maslahah, S.Si., M.C.C.—memaparkan peran BMKG dalam pengamatan atmosfer, analisis iklim jangka panjang, serta pemantauan geofisika. Pemaparan meliputi pengenalan instrumen pengamatan, alur pengolahan data, dan penerapan metode ilmiah untuk menghasilkan informasi cuaca, iklim, kualitas udara, dan aktivitas kegempaan. Mahasiswi diajak menautkan keteraturan sistem alam dengan konsep “ayat-ayat alam” dalam Al-Qur’an, sehingga pengetahuan sains hadir sebagai jembatan untuk menguatkan kesadaran tauhid.

Mahasiswi IQT UNIDA Gontor belajar ayat kauniyyah di BMKG Stasiun Klimatologi Malang bersama narasumber BMKG.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan karakter pendidikan integratif UNIDA Gontor yang mengharmonikan dzikir dan pikir, ilmu dan amal, serta teori dan praktik. Melalui tur fasilitas, demonstrasi pengukuran parameter cuaca, dan diskusi terarah, peserta berlatih membaca fenomena alam secara kritis, sistematis, dan beretika. Pendekatan ini sejalan dengan visi Universitas Darussalam Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang mendorong kolaborasi lintas disiplin dan menyiapkan lulusan berwawasan Qur’ani serta berdaya saing ilmiah.

Dosen pendamping menekankan bahwa SA bukan sekadar kunjungan, melainkan proses pembentukan literasi ilmiah dan spiritual: memahami sebab-akibat gejala alam, menimbang data, lalu menautkannya dengan nilai-nilai wahyu. Dengan demikian, mahasiswi tidak hanya menambah pengetahuan teknis tentang cuaca, iklim, dan geofisika, tetapi juga menumbuhkan kepekaan untuk melihat setiap gerak angin, tetes hujan, hingga getaran bumi sebagai tanda kekuasaan Allah SWT yang sarat hikmah.

Melalui pengalaman langsung di BMKG, IQT UNIDA Gontor mempertegas komitmen pembelajaran kontekstual yang relevan dengan kebutuhan zaman. Harapannya, keluaran kegiatan ini melahirkan generasi Qur’ani yang cakap sains, berakhlak, dan kontributif bagi kemaslahatan umat—sejalan dengan marwah UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang melayani ilmu pengetahuan dan peradaban.

Redaksi: Putri Ellia dan Fahmi Akhyar Al Farabi

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit