UNIDA Gontor — Dusun Precet RT 011 RW 001, Desa Dadung, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi menjadi lokasi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswi Farmasi semester 4 Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor Kelas C pada Kamis, 18 Desember 2025. Kegiatan ini menyasar kelompok lansia dengan mata pencaharian utama sebagai petani, dengan fokus utama edukasi bahaya low back pain (nyeri punggung bawah) serta praktik fisioterapi mandiri sebagai langkah pencegahan. Melalui program ini, UNIDA Gontor menegaskan komitmennya sebagai Universitas Islam Terbaik yang menghadirkan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat.
Rangkaian kegiatan diawali dengan penyuluhan kesehatan bertema “Bahaya Low Back Pain dan Pencegahannya”. Materi disampaikan secara komunikatif dan aplikatif, menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda nyeri punggung sejak dini, memahami faktor risiko pada aktivitas fisik berat, serta menerapkan langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh data Riset Kesehatan Dasar (2018) yang mencatat adanya 713.783 penderita gangguan muskuloskeletal (MSDs), dengan kasus terbanyak pada kelompok pekerjaan petani/buruh tani sebesar 9,86%. Data tersebut memperkuat urgensi edukasi kesehatan punggung bagi lansia petani yang rentan mengalami keluhan nyeri akibat beban kerja dan faktor usia.

Setelah sesi edukasi, peserta mengikuti praktik fisioterapi mandiri yang dipandu secara bertahap. Terdapat tujuh gerakan yang diperagakan dan diulang bersama, yaitu: Single Knee to Chest, Double Knee to Chest, Stretching Hamstring, Strengthening Multifidus, Cat and Camel, Bridging, dan Pelvic Tilt. Gerakan-gerakan ini dipilih karena relatif aman, mudah diikuti, serta berorientasi pada peregangan dan penguatan otot penopang tulang belakang. Peserta juga mendapatkan arahan teknis mengenai frekuensi latihan, batas toleransi nyeri, serta prinsip kehati-hatian agar latihan tidak menimbulkan cedera.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan sediaan farmasi berupa balsam untuk membantu meredakan nyeri otot sebagai alternatif pendamping dalam penanganan keluhan. Selain itu, tim pengabdi membuka sesi konseling bagi peserta yang telah mengalami nyeri punggung dalam keseharian. Sejumlah lansia menyampaikan keluhan bahwa pekerjaan di ladang dan faktor usia menjadi pemicu utama rasa sakit punggung yang berulang, sehingga sesi konseling menjadi ruang dialog untuk memberikan edukasi yang lebih personal dan tepat guna.

Seluruh rangkaian acara yang berlangsung sejak pukul 09.45 WIB hingga menjelang tengah hari berjalan lancar dan disambut antusias oleh masyarakat. Program ini diharapkan tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial, melainkan menjadi bekal pengetahuan serta keterampilan praktis yang dapat diterapkan secara mandiri. Melalui edukasi, praktik langsung, dan pendekatan farmasi yang aplikatif, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah kecil berdampak besar dalam mendorong lansia petani yang lebih sehat, mandiri, dan produktif—selaras dengan peran perguruan tinggi sebagai Universitas Islam Terbaik dalam penguatan pengabdian kepada masyarakat.
Redaksi : Citra Ayu Aulia Safitri
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit






