Back

Dakwah Lewat Kopi: Mahasiswa AFI UNIDA Gontor Belajar Dakwah Kreatif

Dakwah Lewat Kopi: Mahasiswa AFI UNIDA Gontor Belajar Dakwah Kreatif

UNIDA Gontor – Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam semester 2 kelas A, Fakultas Ushuluddin, Universitas Darussalam Gontor, melaksanakan kegiatan academic tour di Kota Malang pada Senin (3/11). Kegiatan ini menghadirkan Ustadz Kenny Handriyanto sebagai narasumber dengan tema “Kopi sebagai Medium Dakwah Islam Kekinian: Belajar dari Tumbazz Kopi.

Kegiatan academic tour ini dibimbing oleh Al-Ustadz Assoc. Prof. Harda Armayanto, M.A., Ph.D., Al-Ustadzah Maria Ulfa, M.Fill., dan Al-Ustadz M. Aldian Munandar, S.Ag. Dalam sambutannya, Ustadz Harda menyampaikan bahwa kegiatan di Tumbazz Kopi ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa tentang praktik dakwah yang kreatif dan kontekstual, sekaligus menumbuhkan semangat kolaboratif dalam berwirausaha dan berdakwah. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mengenal bentuk dakwah yang inovatif dan membumi.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mengambil pelajaran bahwa dakwah Islam dapat dilakukan dengan banyak cara dan aspek salah satunya melalui media kopi,” ungkapnya.

Pemamparan Materi "Kopi sebagai Medium Dakwah Islam Kekinian" oleh Ustadz Kenny Handriyanto
Pemamparan Materi “Kopi sebagai Medium Dakwah Islam Kekinian” oleh Ustadz Kenny Handriyanto

Ustadz Kenny sendiri, dalam pemaparannya, menceritakan perjalanan spiritual dan bisnisnya yang dimulai sejak tahun 2018 dengan membuka Dot Kopi sebagai usaha pertama. Dari pengalaman itu kemudian lahir berbagai lini usaha lain seperti Klodjen Djaja1965, Tumbazz Kopi, Kedai Ramah Djiwa, serta mengelola Warung Makan Gratis Azzahra. la menjelaskan bahwa perjalanan usahanya tidak lepas dari berbagai tantangan. Pandemi Covid-19 sempat membuat bisnisnya mengalami pasang-surut. Namun, berkat keteguhan dan semangat pantang menyerah, ia berhasil bangkit dan mengembangkan usahanya.

“Saya belajar bahwa mendapatkan pengalaman langsung kegagalan bukan akhir dari segalanya. Justru di situlah Allah Subhanahu Wa Ta’ala menguji seberapa kuat tekad kita untuk terus berusaha,” ujarnya di hadapan para mahasiswa.

Sebelum terjun ke dunia kopi, Ustadz Kenny pernah berkarier di sektor perbankan dan menjalankan usaha vapor. Meski keduanya berjalan sukses, ia memilih untuk meninggalkannya karena tidak mendapat restu orang tua.

“Saya memilih jalan yang diridai orang tua, dan dari situ Allah Subhanahu Wa Ta’ala bukakan jalan dakwah melalui kopi,” tuturnya.

Sesi Diskusi Interaktif antara Mahasiswa dan Pemateri
Sesi Diskusi Interaktif antara Mahasiswa dan Pemateri

Dalam menjalankan bisnis dan dakwahnya, Ustadz Kenny berpegang pada prinsip “trust and friendship” membangun kepercayaan melalui persahabatan. Prinsip tersebut menjadi fondasi dalam berinteraksi dengan pelanggan, rekan usaha, dan komunitas yang ia bina. la juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam berusaha dan berdakwah, karena menurutnya kesuksesan tidak mungkin dicapai sendirian.

“Kolaborasi adalah kunci. Kita bisa maju jika saling percaya, saling dukung, dan saling menumbuhkan. Dakwah pun demikian ia akan kuat jika dilakukan bersama,” ungkapnya.

Pendekatan persahabatan dan kolaboratif inilah yang membuat dakwah Ustadz Kenny diterima oleh berbagai kalangan, termasuk para mantan narapidana teroris, dirinya menganggap mereka sebagai teman, bukan objek dakwah. Ustadz Kenny melakukan pembinaan keterampilan bagi para mantan narapidana tersebut. la melatih mereka cara meracik dan menyajikan kopi dengan baik, sebagai bekal keterampilan hidup (life skill) yang dapat digunakan setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan. Melalui pelatihan ini, para mantan narapidana memperoleh kesempatan untuk mandiri secara ekonomi dan kembali diterima di lingkungan masyarakat.

Atas kiprah dan kontribusinya dalam membina serta memberdayakan para eks narapidana, Ustadz Kenny pernah menerima penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Wilayah Jawa Timur. Penghargaan tersebut menjadi bentuk pengakuan atas dedikasinya dalam menggabungkan nilai dakwah dengan pemberdayaan sosial dan ekonomi.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang diikuti antusias oleh para mahasiswa. Melalui kegiatan ini, mereka belajar bahwa semangat dakwah, kerja sama, dan ketulusan dalam berusaha dapat berjalan seiring membangun hubungan, memberdayakan masyarakat, dan menebarkan nilai-nilai Islam melalui cara yang sederhana namun bermakna.

Redaksi: Harda Armayanto

Editor: Tubagus Novalul Barokah