UNIDA Gontor — Tahun 2025 menjadi momentum bersejarah bagi Pondok Modern Darussalam Gontor yang memasuki usia 100 tahun Gontor. Dalam suasana penuh syukur dan kebersamaan, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kembali dipercaya menjadi tuan rumah ASEAN International Conference on Islamic Finance (AICIF) ke-13. Konferensi internasional ini menghadirkan para akademisi, praktisi, regulator, dan pemangku kepentingan lintas negara untuk mendiskusikan perkembangan mutakhir keuangan dan ekonomi Islam sekaligus menegaskan posisi kampus ini sebagai salah satu Universitas Islam Terbaik di kawasan.
AICIF ke-13 tahun 2025 merupakan kolaborasi multinasional di bawah International Council of Islamic Finance Educators (ICIFE) yang mempertemukan universitas-universitas terkemuka di ASEAN. Jajaran perguruan tinggi mitra yang hadir antara lain IIUM Institute of Islamic Banking and Finance (IIiBF) Malaysia, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, Mindanao State University (MSU) Filipina, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan UNIDA Gontor sebagai tuan rumah. Melalui forum ini, AICIF menjadi ruang dialog strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan Islam yang berdaya saing global.
Berbeda dengan pelaksanaan konferensi pada umumnya, AICIF ke-13 di UNIDA Gontor dirancang inklusif dan terbuka untuk berbagai kalangan. Selain dihadiri para pakar dan praktisi, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa, santri/wati, pelajar dari berbagai jenjang, hingga masyarakat umum. Pendekatan ini menegaskan komitmen UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang tidak hanya kuat di ranah akademik, tetapi juga dekat dengan masyarakat dan menjadi pusat literasi ekonomi syariah.
Secara garis besar, rangkaian AICIF ke-13 2025 terbagi dalam tiga pilar utama. Pilar pertama adalah konferensi ilmiah yang mencakup plenary session dan parallel session. Sesi pleno menghadirkan pembicara dari berbagai negara untuk mengulas isu-isu strategis keuangan Islam, mulai dari penguatan keuangan sosial Islam, agenda Sustainable Development Goals (SDGs), hingga transformasi digital dalam industri keuangan syariah. Sementara itu, sesi paralel menjadi ruang presentasi hasil-hasil riset terkini dan diskusi ilmiah yang mempertemukan peneliti muda dan senior dalam suasana akademik yang konstruktif.
Pilar kedua adalah International Student Mobility yang dikemas dalam berbagai bentuk kompetisi dan forum akademik. Melalui agenda ini, generasi muda dari berbagai negara didorong untuk mengasah kemampuan analitis, kreativitas, dan kepemimpinan dalam isu-isu ekonomi Islam. Peserta kegiatan ini datang dari Sudan, Singapura, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Indonesia, sehingga interaksi lintas budaya dan wawasan global semakin terasa kuat dalam setiap sesi.

Pilar ketiga adalah rangkaian acara pendamping (side events) yang membuat AICIF ke-13 2025 semakin hidup dan dekat dengan publik luas. Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah BTN Syariah Halal Lifestyle Expo yang diikuti lebih dari 60 pelaku bisnis syariah tanpa bunga, mulai dari busana muslim, kuliner halal, hingga produk gaya hidup halal lainnya. Expo ini resmi dibuka oleh Presiden Pondok Modern Darussalam Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal, bersama Kepala BTN Syariah Solo, Toni Ardiansyah, serta tokoh-tokoh nasional dan internasional yang hadir dalam rangkaian agenda AICIF.
Suasana expo semakin inspiratif dengan hadirnya talkshow halal lifestyle yang menampilkan influencer gaya hidup halal, Rizkian Aji, serta perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, Hurin Nur Izzah. Melalui sesi ini, peserta diajak memahami keterkaitan antara gaya hidup halal, literasi keuangan syariah, dan peluang pengembangan usaha yang etis dan berkelanjutan. Berbagai perlombaan dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA sederajat yang dikemas dalam Innovate GenBI Festival (iGFest) oleh GenBI Komisariat UNIDA Gontor turut menambah semarak expo dan menjadi ruang apresiasi bagi bakat-bakat muda.
Dalam ranah pengabdian kepada masyarakat, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UNIDA Gontor menyelenggarakan Khataman Akbar TPA Binaan UNIDA Gontor ke-7 di panggung expo. Sekitar 50 santriwan dan santriwati yang telah menyelesaikan pembelajaran Al-Qur’an tampil dengan penuh khidmat. Selain itu, Pentas Seni (Pensi) TPA Binaan yang diikuti 18 TPA dari berbagai wilayah sekitar kampus memberikan ruang ekspresi bagi anak-anak untuk menampilkan kemampuan baca Al-Qur’an, hafalan, dan seni islami lainnya.
Puncak rangkaian expo adalah Kuliah Umum oleh Direktur Utama Bank Syariah Nasional (BSN), Alex Sofjan Noor, yang mengangkat tema peran pesantren dalam mendukung transformasi ekonomi dan perbankan syariah di Indonesia. Dalam paparannya, beliau menegaskan bahwa pondok pesantren merupakan institusi kunci yang berfungsi sebagai pusat literasi dan edukasi keuangan syariah sekaligus penguat ekosistem UMKM dan ekonomi halal di berbagai daerah. Santri muda, menurutnya, adalah duta potensial yang dapat digerakkan untuk memperluas jangkauan edukasi dan sosialisasi keuangan syariah di tengah masyarakat.

Rangkaian AICIF ke-13 2025 ditutup dengan Tabligh Akbar sebagai grand closing konferensi dan BTN Syariah Halal Lifestyle Expo on AICIF. Ceramah disampaikan oleh KH. Dr. Soim Al Kassi, M.Pd.I., Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darul Ikhwan Tulungagung. Melalui pesan-pesan keagamaan yang menyejukkan dan menggerakkan, Tabligh Akbar ini menguatkan kembali bahwa pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus selalu berlandaskan nilai-nilai keimanan, keikhlasan, dan pengabdian kepada umat.
Dengan terselenggaranya AICIF ke-13 2025 di UNIDA Gontor, rangkaian perayaan 100 tahun Gontor memperoleh makna yang lebih dalam. Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan ilmiah, tetapi juga perayaan kolaborasi, inovasi, dan komitmen bersama untuk menjadikan ekonomi Islam sebagai kekuatan pembangunan berkelanjutan di tingkat regional dan global. UNIDA Gontor berharap, jejaring dan gagasan yang lahir dari forum ini akan terus berkembang menjadi kontribusi nyata bagi kemajuan peradaban umat.
Redaksi : Atika Rukminastiti Masrifah
Editor : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit






