Back

SA AFI UNIDA Gontor: Asah Nalar Kritis di Baitul Hikmah Kep. Malang

Mahasiswi AFI UNIDA Gontor mengikuti Studi Akademik bertema logical fallacy di Pesantren Luhur Baitul Hikmah, Kepanjen—diskusi mantiq dipandu dosen pendamping.

UNIDA Gontor — Untuk memperkuat tradisi berpikir kritis dan rasional, mahasiswi Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor melaksanakan Studi Akademik pada Selasa, 21 Oktober 2025 di Pesantren Luhur Baitul Hikmah STIF Al-Farabi, Kepanjen, Kabupaten Malang. Kegiatan bertajuk “Logical Fallacy: Tantangan Berpikir Kritis dan Rasional” ini diikuti oleh 19 mahasiswi dengan pendamping Al-Ustadz Iwan Aminurrokhman, S.Th.I., M.Ag., dan Al-Ustadzah Zalfaa’ ‘Afaaf Zhoofiroh, M.Ag. Agenda ini menjadi bagian dari penguatan profil lulusan yang berwawasan filsafat, beretika, dan berdaya saing sebagai representasi kampus yang berkomitmen menjadi Universitas Islam Terbaik.

Rombongan disambut hangat oleh pimpinan Pesantren Luhur Baitul Hikmah, Al-Ustadz Zhofir Zhuhri. Dalam pengantarnya, beliau menegaskan bahwa seluruh disiplin keilmuan dalam Islam berakar pada kalimat tauhid “Lā ilāha illā Allāh,” sehingga nalar yang benar senantiasa berporos pada ketuhanan. Di ruang pembelajaran, materi inti disampaikan oleh Al-Ustadz Khoirunnafis yang menekankan urgensi mantiq (logika) dalam menata penalaran. Mengutip Al-Ghazali, “man lam ya‘rif ‘ilma al-mantiq lam yutsaq bi ‘ilmihi,” serta pandangan Abu Nasr Al-Farabi, “al-mantiq miftāḥ al-‘ilm, wa al-‘ilm miftāḥ al-sa‘ādah,” ia menguraikan bahwa akal—dalam khazanah filsafat—dipahami sebagai daya jiwa yang berfungsi sebagai alat berpikir sistematis.

Sesi diskusi memperdalam identifikasi dan penanganan logical fallacies yang kerap muncul dalam debat publik, media sosial, maupun forum akademik, seperti ad hominem, straw man, false dilemma, dan hasty generalization. Mahasiswi dilatih memetakan klaim, alasan, dan bukti; membedakan validitas logis dan kebenaran materiil; serta menautkan nalar dengan adab ilmiah. Pendekatan ini memperkaya kemampuan mereka untuk mengevaluasi argumen, menulis esai kritis, dan berdialog secara konstruktif—selaras dengan visi UNIDA Gontor sebagai Universitas Islam Terbaik yang melahirkan cendekia berintegritas.

Di penghujung acara, pihak UNIDA Gontor menyerahkan cinderamata kepada Pesantren Luhur Baitul Hikmah sebagai simbol sinergi keilmuan. Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah. Melalui Studi Akademik ini, mahasiswi AFI tidak hanya memperoleh penguasaan teknis mantiq dan peta sesat pikir, tetapi juga keterampilan komunikasi dan jejaring kelembagaan—modal penting untuk melanjutkan tradisi intelektual Islam yang kritis, moderat, dan berorientasi kemaslahatan.

Redaksi: Afifah Ishmatul Auliya dan Nesya Adyaof

Editor  : Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit