MAHASISWA UNIDA: BERPARTISIPASI DALAM IYS 2020 TURKI, UNTUK MEMBANGUN NEGERI

ISTANBUL – Empat orang mahasiswa Universitas Darussalam Gontor terpilih untuk mengikuti program summit ke Istanbul, Turki. Mereka adalah Hydrilla Fragrant mahasiswa program studi Hubungan International, Laode Muhammad Alfateh Arifin dari program studi Pendidikan Agama Islam, Rahmad Arif Setiawan dari program studi Pendidikan Bahasa Arab  dan Rahmad Setyawan dari program studi Ekonomi Islam. Mereka mewakili Universitas Darussalam Gontor dalam acara Istanbul Youth Summit (IYS) yang bertempat di Uskudar, Istanbul, Turki. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh organisasi kepemudaan di Turki yaitu Youth Break The Boundaries (YBB), bekerjasama dengan PPI Turki dan Pemerintah setempat di Istanbul. Acara ini berlangsung selama empat hari dari tanggal 27 – 30 Januari 2020.

Acara ini diikuti tidak kurang dari 150 peserta dari berbagai bangsa dan latar belakang. Mulai dari akademisi, mahasiswa, peneliti, praktisi, pebisnis, dan pejabat pemerintahan. Mahasiswa yang berpartisipasi berasal dari berbagai negara, seperti India, Kairo, Malaysia, Maroko, dan Yaman. Dengan mengusung tema, “Preparing Youth Leader 2045: Breakthrought in Regeneration for Strategic Position in Government and Non-government Organization” Istanbul Youth Summit (IYS) 2020, bertujuan untuk membagikan pengetahuan kepemimpinan dari berbagai bangsa dan dunia kepada para pemuda. Setelah program ini usai, mereka merancang proyek sosial bersama sebagai bentuk kontribusi nyata bagi pembangunan.

Istanbul Youth Summit ini memegang prinsip ‘Collaboration in Diversity’ atau ‘Kolaborasi dalam Keberagaman’. Meskipun berbeda pulau, ras dan institusi, mereka tetapi berusaha menyatukan ide dan gagasan guna pembangunan negeri mempersiapkan era Indonesia Emas 2045.

Acara ini dimeriahkan oleh beberapa panelis, diantaranya adalah Ilker Astraci, Direktur Pusat Pendidikan Uni Eropa dan Program Pemuda Republik Turki; Asrorun Ni’am, Deputi Bidang Kepemudaan dan Olahraga Republik Indonesia; Yanuar Nugroho, aktivis, akademisi dan birokrat asal Indonesia, pernah menjabat sebagai Staf Kepresidenan (KSP) sampai tahun 2015; Analisa Widyaningrum, Founder Sekolah Kepribadian – Analisa Personality Development Center; dan Turah Parthayana, vloger youtube serta penerima beasiswa di Tomsk, Rusia.

Dalam acara ini peserta IYS diwajibkan untuk mempresentasikan proyek sosial masing-masing ke depan panelis untuk dinilai dan diberi masukan. Proyek sosial yang mereka paparkan bermacam-macam, mulai dari promosi tata usaha, pengembangan sebuah platform, proyek kepedulian sosial dan Education Voluntery. Analisa Widyaningrum mengatakan, “Program ini sebagai wadah para pemuda untuk bersinergi dan berkreasi supaya mampu bersaing di kancah global”. Menurutnya, “presentasi di depan umum tidaklah mudah, apalagi kita berhadapan dengan ratusan orang dari berbagai macam latar belakang. Namun, hebatnya para partisipan ini bisa”. Lalu beliau menambahkan, “ajang seperti ini adalah kesempatan untuk membangun jaringan sebagai wadah kerjasama mempelopori hal-hal yang bermanfaat untuk negeri”.

“Sudah saatnya pemuda dari seluruh dunia bersatu, bersinergi, dan berkolaborasi membangun ekosistem dunia yang lebih baik dengan kemampuan yang dimiliki setiap pemuda sehingga memberikan dampak positif terhadap lingkungannya,” pungkas Hopyan Nazakki selaku ketua panitia IYS ini. [Laode M. Alfateh/Ed:Muhamad Fikrul Umam]

Muhamad Fikrul Umam

Muhamad Fikrul Umam

University of Darussalam Gontor.

satu Respon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *