Perekonomian di Indonesia diibaratkan seperti gelas yang memiliki kaki. Pengusaha besar ada banyak dan besar, usaha menengah ada sedikit, dan usaha kecil ada banyak sekali. Ketidakadilan dalam sistem perekonomian Indonesia termanifestasi dari penetapan pajak kepada seluruh usaha yang ada. Bagi pengusaha yang besar ini bukanlah menjadi beban, namun bagi usaha yang menengah dan kecil ini hanya akan menyumbat perputaran modal mereka. Akibatnya yang kaya makin kaya, dan yang miskin makin miskin. Sehingga inilah yang beliau istilahkan sebagai Kemiskinan Struktural.
“Di Norwegia dan negara Skandinavia matahari cuma muncul sebentar, sehingga masyarakat disana harus dipaksa menghemat makanan satu minggu untuk satu tahun kedepan ketika matahari tidak turun, berbeda dengan Indonesia negara kesayangan Allah yang mataharinya sepanjang tahun gak berhenti-henti namun untuk menyimpan makanan satu minggu saja tidak bisa. Di Australia air sangat susah, sehingga untuk mandi, minum, dan menyiram pohonpun mereka harus menampung air hujan, berbeda dengan Indonesia negara kesayangan Allah yang airnya melimpah sampai banjir 3 hari 3 malam gak abis-abis, semua negara-negara yang serupa melakukan protes terhadap tuhan! Karena di Indonesia lebih sejahtera negaranya”, paparnya dengan tegas pada seluruh peserta.
Dr. Rizal Ramli menutup Kuliah Umum dengan mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam melimpah, namun Indonesia tidak pernah diberikan pemimpin yang baik dan bisa mensejahterakan rakyatnya seperti negara-negara diatas. Begitupun dengan rakyatnya ketika berdoa mereka tidak pernah mendoakan supaya diberikan pemimpin yang baik, amanah, dan bisa mensejahterakan rakyatnya “Itulah keadaan negara kita sesungguhnya”, tandasnya.
Ilham Abadi dan Ranh Imaduddin Farhan selaku ketua panitia penyelenggara Kuliah Umum Bersama Dr. Rizal Ramli sangat bersyukur karena acara ini dapat berjalan dengan lancar dan khidmat. Dalam wawancaranya ketua panitia mengajak kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademika yang ada untuk senantiasa berdoa demi kebaikan negara kita Indonesia agar diberikan pemimpin yang amanah sebagaimana yang diharapkan oleh Dr. Rizal Ramli dalam kalimat penutup kuliah beliau. Dan dengan itu dapat menjadikan negara kita negara yang besar dan makmur serta menghadirkan pemimpin yang dapat mensejahterakan rakyatnya dengan segala potensi sumber daya alam dan ekonomi yang kita punya.[Vikri Pramana Putra]